Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Laiwui Obi, Kabupaten Halmahera Selatan(Halsel), Maluku Utara(Malut) bekerja sama dengan Harita Nickel Division bersinergi untuk mencegah tingginya angka gizi buruk melalui program kesehatan di Desa Kawasi.

Koordinator Program Gizi UPTD Puskesmas Laiwui Obi, Djuita Kamaludin melalui siaran pers yang diterima Antara, Selasa mengatakan bahwa peran orang tua dalam mengantisipasi ancaman gizi buruk pada anak sangat vital dengan cara orang tua untuk aktif memeriksakan kondisi kesehatan anaknya ke posyandu.

Sehingga, pihaknya mengajak masyarakat untuk semakin peka terhadap pencegahan gizi buruk. Selain penyuluhan tersebut, terdapat pula kegiatan pemeriksaan anak stunting, pemberian imunisasi, kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta pemberian makanan tambahan (PMT) berupa biskuit, bubur bayi, dan susu.

Gizi buruk menjadi persoalan yang diperhatikan dalam kegiatan ini, sebab, ancaman stunting muncul karena kurangnya asupan gizi. Kondisi itu membuat anak berbadan lebih pendek dibandingkan anak lain seusianya, berat badan rendah, serta pertumbuhan tulang tertunda.

Gizi buruk juga mengakibatkan terganggunya perkembangan otak sehingga memengaruhi produktivitas dan kreativitas di usia produktif.

Oleh karena itu, penyuluhan dan pemberian bantuan kesehatan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi ancaman gisi buruk.

"Cari tahu di posyandu Timbang dan ukur tinggi anak agar mengetahui kondisi kesehatannya," kata Djuita.

Ia mengatakan, untuk pemberian air susu ibu (ASI) kepada anak secara optimal dapat meminimalkan potensi terjadinya gizi buruk.

Sehingga, pencegahan stunting, menurut Djuita, masuk ke dalam program nasional yang diawasi perkembangannya oleh Presiden Joko Widodo, karena hal itu karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif di masa depan ditentukan oleh kondisi kesehatan anak-anak pada saat ini.

"Jika terkena gizi buruk, maka akan menurunkan kualitas SDM dan rentan terkena penyakit lainnya," kata Djuita.

Dirinya menyambut baik pihak-pihak yang ingin bersinergi dalam mewujudkan kualitas kesehatan yang lebih baik.

Sementara itu, seorang warga bernama Adelsi, ibu dari bayi berusia 3 bulan, merasa terbantu dengan adanya program kesehatan ini.

"Saya selalu membawa anak saya ke program rutin bulanan ini dan senang karena bisa memantau kesehatan anak dan mendapat makanan bergizi," ujarnya.

Adelsi beserta puluhan orang tua lainnya bisa memanfaatkan program kesehatan yang disediakan oleh UPTD Puskesmas Laiwui dan Harita Nickel Division ini secara gratis.

Deputy Head of Corporate Social Responsibility (CSR) Harita Nickel Division, Alexander Lieman, mengatakan bahwa isu gizi buruk harus mendapat perhatian lebih.

Gizi buruk ini merupakan sebuah isu yang patut kita perhatikan di Maluku Utara. Kami berharap dengan kontribusi kami yang tidak seberapa ini bisa membantu setidaknya masyarakat yang ada di sekitar kita," ujarnya.

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020