Harga hasil perkebunan Maluku berupa kopra di tingkat pedagang pengumpul di Kota Ambon, Maluku, bergerak turun hingga mencapai Rp5.700 per kg dari sebelumnya Rp6.200 per kg.

Pantauan di lokasi transaksi hasil perkebunan di Jalan Setia Budi, kawasan Rijoly, Kelurahan Batu Gajah, Kecamatan Sirimau, Ambon, Senin, pedagang pengumpul menetapkan harga kopra sebesar Rp5.700 per kg mengikuti perkembangan harga di pasar.

"Harga kopra terus turun, sekarang turun di bawah harga Rp6.200 yakni sebesar Rp5.700 per kg sesuai perkembangan harga yang ada sekarang ini," kata Evi, pemilik toko di tempat transaksi.

Ia memastikan semua pembeli selalu mengikuti perkembangan harga di pasar utama Surabaya, sebab hasil pembelian yang dilakukan di Ambon dijual ke Surabaya sebagai pasar utama sekaligus pelabuhan ekspor.

Dia mengatakan pada Desember 2019 harga kopra mencapai Rp4.000 per kg. Memasuki bulan Januari 2020, harga bergerak naik hingga mencapai Rp5.000, bahkan minggu kedua bulan Januari mencapai Rp6.800 per kg, kemudian turun lagi menjadi Rp6.200, dan tiga hari yang lalu turun lagi menjadi Rp5.700 per kg.

"Harga kopra sekarang ini masih bagus, karena walaupun harga turun tetapi masih menembus harga di atas Rp5.000, jadi masih ada kesempatan bagi para petani memanfaatkan harga kopra yang masih bagus ini untuk menjual hasil olahan dari buah kelapa menjadi kopra," ujarnya.

Kalau harga hasil perkebunan lainnya hingga kini masih terus bertahan yakni cengkih Rp70.000 per kg dan sudah bertahan sejak minggu yang lalu, kemudian biji pala bundar Rp66.000 per kg, dan fuli (pembungkus/salut biji pala) Rp250.000 per kg.

Sedangkan untuk harga coklat juga selalu fluktuasi, dua minggu lalu turun dari Rp27.000, menjadi Rp25.000, kemudian minggu yang lalu naik lagi menjadi Rp27.000 per kg dan bertahan sampai sekarang ini.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020