Ternate (ANTARA) - Pemerintah Daerah (Pemda) Halmahera Utara, Maluku Utara, terus memantau harga komoditi olahan kelapa jenis kopra di wilayah setempat yang naik signifikan dan saat ini harganya mencapai Rp12 ribu per kg.
"Kami terus pantau dan saat ini di sejumlah Usaha Dagang (UD) harga kopra sudah tembus di angka Rp12 ribu per kg," kata Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Nyoter Koenoe, Sabtu.
Dia mengatakan, pihaknya tentu tersu menjaga dan memantau perkembangan harga-harga hasil tani dan bahan pokok masyarakat (Bapokmas) agar terus menjadi acuan langkah yang akan diambil jika di temukan ada dugaan permainan harga oleh pedagang atau pembeli hasil tani masyarakat.
"Kami pantau terus sehingga tengkulak juga tidak mempunyai ruang dalam permainan harga Bapokmas dan pembelian komoditi kopra yang menjadi mata pencahrian warga Halmahera Utara," ujarnya.
Harga kopra tertinggi Rp12.000 per kilogram, dan terendah Rp11.500 per kg.
Sementara harga komoditi lain seperti pala kering tertinggi Rp90.000 per kilogram terendah Rp85.000 per kg.
Bunga pala tertinggi Rp215.000 per kg, terendah Rp205.000 per kg dan komoditi cengkih, harga tertinggi Rp95.000 per kg dan terendah Rp90.000 per kg. Untuk harga cabe rawit Rp70 ribu per kg.
Pemkab Halut terus memantau harga komoditas olahan kelapa jenis kopra di wilayah setempat yang naik signifikan dan sebelumnya harganya menembus hingga Rp11.800 per kg.
Dia mengatakan, harga terakhir komoditi kopra per 18 September 2024 menginjak Rp11.800 per kg.
Disperindag terus melakukan pantauan sehingga tengkulak tidak bermain harga, dengan demikian kesejahteraan petani kopra bisa di sesuaikan dengan harga yang ada.
"Melalui program daerah, kami terus pantau harga komoditi mulai dari Kopra, Pala, Cengkih dan harga kebutuhan pokok," katanya.