Ternate (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Dapil Provinsi Maluku Utara (Malut) Graal Taliawo menyatakan akan mengawal hasil perkebunan warga di provinsi itu, agar harganya tetap stabil di tengah memasuki musim panen.
"Kita bersama - sama mengawal, terutama hasil kebun warga seperti Pala, Cengkih dan Kelapa," kata Graal saat dihubungi dari Ternate, Selasa.
Pernyataan anggota Komite II dari DPD RI asal Malut itu, menyusul adanya keluhan warga yang menyampaikan terkait harga perkebunan yang sering naik turun di saat memasuki musim panen.
Graal mengatakan tetap optimistis untuk mengawal hasil kebun warga Malut, sehingga dapat meningkatkan daya produksinya.
Di samping itu, kata Graal, ke depan di Malut ada industri kelapa yang akan dibangun oleh Kementerian Pertanian di Kabupaten Halmahera Selatan.
"Selama ini rata-rata dikirim ke Surabaya maupun Manado, sehingga pengurusannya sangat panjang yang berdampak pada penghasilan,"ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah warga di Kabupaten Halmahera Selatan mengharapkan, agar hasil kebun warga seperti pala,cengkih dan kelapa bisa tetap stabil.
Kader Muale selaku warga Desa Tawabi, Kecamatan Bacan Barat, menuturkan jika harga kopra yang sebelumnya dari Rp20 ribu per kg kini turun menjadi Rp18 ribu per kg.
"Memang beberapa bulan harga kopra naik sampai Rp20 ribu, tetapi kini mulai turun, sehingga kami meminta perhatian dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat," ucapnya.
Hal senada lain juga disampaikan, warga Desa Mateketen, Kecamatan Makian Barat, Nurul Huda yang mengungkapkan harga buah pala sendiri di Pulau terluar Kabupaten Halmahera Selatan itu, semula harga biji pala Rp85 ribu per kg, kini turun menjadi Rp80 ribu per kg, sedangkan harga fuli pala dari Rp220 ribu per kg kini turun menjadi Rp200 ribu per kg