Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) resmi menutup operasi SAR pencarian terhadap seorang anak buah kapal (abk) Punka Murni, Soni Rondak (58 yang tenggelam di perairan pulau Siko, Halmahera Selatan.

"Pencarian telah dilakukan selama tujuh hari sejak korban dinyatakan hilang saat kapal mereka tenggelam," kata Kepala Basarnas Ternate, Muhamad Arafah di Ternate, Senin.

Ia mengatakan pencarian selama tujuh hari sudah dilakukan oleh tim SAR gabungan yang melibatkan Tim Basarnas Ternate, potensi SAR dan masyarakat pulau Siko, namun pencarian belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan korban sehingga operasi SAR ditutup.

Tim Basarnas juga telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait maupun masyarakat selama pencarian. berkoordinasi dengan Kepala KUPP Babang hasil pemantauan ke kapal masih nihil.

Menurut Arafah, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan istri korban, menyampaikan hasil pencarian dari hari pertama sampai dengan hari ketujuh masih nihil, dan istri korban menerima hasil kerja keras dari Team SAR Gabungan, serta keluarga korban bahwa korban dinyatakan hilang, sehingga dengan ditutupnya operasi SAR, maka seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.

"Walaupun operasi SAR telah resmi ditutup, namun pihak Basarnas Ternate akan terus melakukan pemantauan karena informasi telah disampaikan kepada para nelayan dan kapal-kapal yang melintas di lokasi kejadian, apabila melihat maupun menemukan korban agar segera melapor ke pihak Basarnas," katanya.

Sebelumnya, Basarnas Ternate melaporkan, sebuah kapal bernama KM Punka Murni dengan membawa 10 orang penumpang tenggelam di perairan Pulau Siko, Kabupaten Halmahera Selatan.

"Dari 10 orang korban yang tenggelam di Perairan Pulau Siko, satu orang diantaranya bernama Soni Rondak (l58 Thn) warga Bitung, Sulawesi Utara hilang dan dalam pencarian," kata Arafah.

Menurut dia, Basarnas Ternate awalnya menerima informasi Pemkab Halsel bahwa Kapal Punka Murni dengan membawa 10 orang tenggelam di Perairan Pulau Siko Halmahera Selatan.

Kronologisnya, sekitar12.00 WIT Kapal Punka Murni membawa 10 orang mengalami mati mesin dan terseret arus di sekitar perairan Pulau Sik dan kapal Punka Murni membuang jangkar di sebelah timur Pulau Siko.

Dimana, pada 23 Februari tali jangkar putus dan kapal Punka Murni hanyut ke arah daratan dan menabrak rep yang membuat kapal tenggelam, saat ini, nakoda kapal berenang menuju desa terdekat dan meminta bantuan dari masyarakat Desa Siko dan masyarakat desa Siko berhasil mengevakuasi sembilan orang korban, satu orang korban belum ditemukan.

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020