Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Maluku Utara (Malut) pada 2020 mengalami peningkatan 97 persen dibandingkan 2019 karena delapan SMK di Kabupaten Halmahera Selatan masih memakai Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).
"Sesuai jadwal, untuk SMK dilaksanakan pada 16-19 Maret 2020, sedangkan SMA dimulai 30-31 Maret hingga 1-2 April 2020 dan persiapannya mencapai 97 persen," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Malut, Djafar Hamisi di Ternate, Minggu.
Dia menjelaskan, SMA/SMK yang mengikuti UNBK dan UNKP mencapai 417 Sekolah dari siswa 17.869, terdiri dari SMA yang mengikuti UNBK mencapai 188 Sekolah dari 11.983 siswa, sedangkan SMA yang mengikuti UNKP 16 Sekolah dari 446 siswa. Untuk UNBK SMK mencapai 111 sekolah dari 5.139 siswa, sedangkan SMK yang masih memakai UNKP mencapai 102 Sekolah dari 301 Siswa.
Selain itu, ditanya terkait dengan anggaran yang dialokasikan pada ujian nasional kali ini, Kadis menyebutkan sebanyak Rp 1,3 miliar, atau mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Pada 2020 dananya menurun karena disesuaikan dengan anggaran dari pusat yang juga turun dibandingkan 2019," ujar Djafar tanpa merinci nilainya.
Disinggung soal dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang hingga kini masih belum dicairkan,dia menjelaskan hal ini karena perubahan sistem dari pemerintah pusat bahwa ditransfer Iangsung dari pusat ke masing-masing sekolah.
Karena itu, sekolah tidak diperbolehkan melakukan pungutan liar kepada siswa mengingat dana ujian dicantumkan dalam BOS, meskipun begitu, asalkan ada kesepakatan antara orang tua siswa dan komite sekolah.
"Kalau sudah ada kesepakatan dengan komite maka sah sah saja," kata Djafar.
Akan tetapi, bila di sekolah tidak ada kesepakatan antara komite dan orang tua siswa, berati dia meminta, kepada cabang dinas pendidikan di Kabupaten/Kota segera melakukan pengawasan, jika kedapatan atau informasi ada pungutan liar segera lapor dan diproses.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Sesuai jadwal, untuk SMK dilaksanakan pada 16-19 Maret 2020, sedangkan SMA dimulai 30-31 Maret hingga 1-2 April 2020 dan persiapannya mencapai 97 persen," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Malut, Djafar Hamisi di Ternate, Minggu.
Dia menjelaskan, SMA/SMK yang mengikuti UNBK dan UNKP mencapai 417 Sekolah dari siswa 17.869, terdiri dari SMA yang mengikuti UNBK mencapai 188 Sekolah dari 11.983 siswa, sedangkan SMA yang mengikuti UNKP 16 Sekolah dari 446 siswa. Untuk UNBK SMK mencapai 111 sekolah dari 5.139 siswa, sedangkan SMK yang masih memakai UNKP mencapai 102 Sekolah dari 301 Siswa.
Selain itu, ditanya terkait dengan anggaran yang dialokasikan pada ujian nasional kali ini, Kadis menyebutkan sebanyak Rp 1,3 miliar, atau mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Pada 2020 dananya menurun karena disesuaikan dengan anggaran dari pusat yang juga turun dibandingkan 2019," ujar Djafar tanpa merinci nilainya.
Disinggung soal dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang hingga kini masih belum dicairkan,dia menjelaskan hal ini karena perubahan sistem dari pemerintah pusat bahwa ditransfer Iangsung dari pusat ke masing-masing sekolah.
Karena itu, sekolah tidak diperbolehkan melakukan pungutan liar kepada siswa mengingat dana ujian dicantumkan dalam BOS, meskipun begitu, asalkan ada kesepakatan antara orang tua siswa dan komite sekolah.
"Kalau sudah ada kesepakatan dengan komite maka sah sah saja," kata Djafar.
Akan tetapi, bila di sekolah tidak ada kesepakatan antara komite dan orang tua siswa, berati dia meminta, kepada cabang dinas pendidikan di Kabupaten/Kota segera melakukan pengawasan, jika kedapatan atau informasi ada pungutan liar segera lapor dan diproses.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020