Tim medis Dinas Kesehatan Provinsi Maluku masih melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kondisi tiga orang yang dirujuk ke RSUD dr Haulussy Kudamati, Kota Ambon guna mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
"Tiga orang masih dalam pengawasan dan pemantauan oleh tim medis. Saat dirujuk ke RSUD gejalanya seperti terinfeksi corona," kata Kadis Kesehatan Maluku, Meykal Pontoh, di Ambon, Rabu.
Salah seorang diantaranya yakni asal Bekasi, Jawa Barat yang dirawat sejak Minggu (15/3) dengan status Pasien Dalam Pemantauan (PDP), sedangkan dua lainnya berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Khusus dua pasien dengan status ODP telah dipulangkan, karena setelah sampelnya diperiksa ternyata negatif. Namun mereka masih tetap dalam pemantauan oleh petugas puskesmas terdekat dengan tempat tinggalnya, tambah Meykal Pontoh.
Sedangkan warga Bekasi tersebut hingga saat ini masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Haulussy Ambon dan kondisi kesehatannya semakin membaik.
"Kesehatannya semakin membaik. Seharusnya sudah bisa pulang, tetapi harus menunggu hasil pemeriksaan sampel spesimen droplet dari Laboratorium Kemenkes. Mudah-mudahan besok hasilnya sudah ada dan warganya bisa dipulangkan," katanya.
Dia mengimbau warga di Kota Ambon untuk tidak panik dan takut terhadap penularan virus tersebut, karena saat ini Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon serta semua instansi teknis terkait telah bersinergi dan memberlakukan langkah-langkah antisipasi.
Dia menyarankan warga yang datang dari luar Ambon untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari, di samping memeriksakan kondisi kesehatannya di fasilitas kesehatan terdekat yang telah ditunjuk pemerintah, guna menghindari dirinya terpapar virus tersebut maupun penyebarannya.
"Warga yang sakit dengan gejala panas tinggi, flu dan batuk juga dapat memeriksakan kesehatannya pada puskesmas terdekat secara gratis karena biayanya ditangung BPJS," katanya.
Sedangkan jika ada warga yang terinfeksi virus corona maka seluruh biaya perawatannya ditanggung pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Tiga orang masih dalam pengawasan dan pemantauan oleh tim medis. Saat dirujuk ke RSUD gejalanya seperti terinfeksi corona," kata Kadis Kesehatan Maluku, Meykal Pontoh, di Ambon, Rabu.
Salah seorang diantaranya yakni asal Bekasi, Jawa Barat yang dirawat sejak Minggu (15/3) dengan status Pasien Dalam Pemantauan (PDP), sedangkan dua lainnya berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Khusus dua pasien dengan status ODP telah dipulangkan, karena setelah sampelnya diperiksa ternyata negatif. Namun mereka masih tetap dalam pemantauan oleh petugas puskesmas terdekat dengan tempat tinggalnya, tambah Meykal Pontoh.
Sedangkan warga Bekasi tersebut hingga saat ini masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Haulussy Ambon dan kondisi kesehatannya semakin membaik.
"Kesehatannya semakin membaik. Seharusnya sudah bisa pulang, tetapi harus menunggu hasil pemeriksaan sampel spesimen droplet dari Laboratorium Kemenkes. Mudah-mudahan besok hasilnya sudah ada dan warganya bisa dipulangkan," katanya.
Dia mengimbau warga di Kota Ambon untuk tidak panik dan takut terhadap penularan virus tersebut, karena saat ini Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon serta semua instansi teknis terkait telah bersinergi dan memberlakukan langkah-langkah antisipasi.
Dia menyarankan warga yang datang dari luar Ambon untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari, di samping memeriksakan kondisi kesehatannya di fasilitas kesehatan terdekat yang telah ditunjuk pemerintah, guna menghindari dirinya terpapar virus tersebut maupun penyebarannya.
"Warga yang sakit dengan gejala panas tinggi, flu dan batuk juga dapat memeriksakan kesehatannya pada puskesmas terdekat secara gratis karena biayanya ditangung BPJS," katanya.
Sedangkan jika ada warga yang terinfeksi virus corona maka seluruh biaya perawatannya ditanggung pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020