Sejumlah warga Sangaji Utara dan Dufa-Dufa Ternate, Maluku Utara (Malut), membentangkan spanduk protes di pintu masuk gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Dinas Pendidikan yang akan dijadikan lokasi isolasi karena khawatir mereka akan terjangkit wabah COVID-19.

"Warga menolak ini karena khawatir terjangkit virus corona sehingga saat tim Pemprov Malut dan Pemkot Ternate mengecek lokasi SKB yang dihadang oleh puluhan perwakilan warga Sangaji Utara dan Dufa-Dufa," kata salah seorang tokoh masyarakat, Ansar Muhammad di Ternate, Kamis.

Warga mencoba untuk menghalangi tim yang turun mengecek sarana dan infrastruktur gedung SKB tersebut. Warga menghalanginya dan meminta agar rencana dijadikan SKB sebagai tempat bagi pasien wabah virus COVID-19 dibatalkan.

Warga sejak Rabu (25/3)  telah memblokade jalan masuk ke gedung SKB bahkan hingga saat ini, warga telah memasang spanduk di depan pintu masuk gedung SKB, sebagai bentuk penolakan untuk jadikan tempat karantina pasien COVID-19.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Malut Syamsuddin A Kadir menyatakan aksi penolakan warga kawasan gedung SKB sangat tidak beralasan, karena pasien yang akan ditempatkan di gedung SKB merupakan pasien sehat COVID-19 pascapenanganan di RSUD Chasan Bosoerie Ternate.

Menurut Sekprov Malut, penolakan warga dua kelurahan itu karena kurangnya sosialisasi dari Pemkot Ternate, sehingga mereka beranggapan pemerintah akan menempatkan pasien positif COVID-19, ini sangat keliru.

"Pemprov Malut berencana menyediakan lokasi bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang telah dinyatakan sehat akan diberikan tempat yang ideal hingga benar-benar sembuh sesuai dengan hasil tes laboratorium dari Litbangkes Kemenkes," katanya.

Ia berharap Pemkot Ternate diharapkan lebih intensif melakukan sosialisasi ke masyarakat sekitar SKB terkait rencana penempatan pasien PDP yang dinyatakan sehat.

Syamsuddin mengakui, pihaknya tengah mencari lokasi alternatif untuk perawatan PDP COVID-19, padahal penularan virus ini bukan melalui udara, tetapi kontak fisik, jadi tidak terlalu masalah.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020