Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku mencatat selama Februari 2020 provinsi ini melakukan ekspor dengan nilai 5,08 juta dolar Amerika Serikat atau turun sekitar 22,24 persen dibanding Januari 2020 yang mencapai 6,54  juta dolar Amerika Serikat, dan semua berasal dari sektor non migas.

"Jika dibandingkan ekspor Februari 2019 sebesar 0,55 juta dolar Amerika Serikat maka ekspor Februari 2020 mengalami peningkatan sebesar 823,64 persen," kata Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Jessica Eliziana Pupella di Ambon, Kamis.

Ekspor Maluku dengan nilai sebesar itu dengan komoditi non migas berasal dari kelompok ikan dan udang yakni jenis ikan kerapu, ikan tuna, lobster hidup, kepiting hidup, dan udang.

"Negara tujuan ekspor Maluku Februari 2020 yakni Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, Hong Kong, Jepang , Tiongkok, dan terbesar menuju Tiongkok dengan nilai  2,29 juta dolar Amerika Serikat," ujarnya.

Total nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada Februari 2020 mencapai 2,03 juta dolar Amerika Serikat atau naik245,55 persen dibanding  Januari 2020.

Jika dibandingkan dengan Februari 2019 yang mencapai 1,28 juta dolar Amerika Serikat nilai ekspor komoditas asal Maluku yang dilakukan melalui pelabuhan di luar Maluku meningkat 58,59 persen.

"Kegiatan ekspor Maluku selama Februari 2020 melalui pelabuhan ekspor di Kota Ambon yakni pelabuhan Yos Soedarso dan Bandar Udara Internasional Pattimura di Laha," katanya.

Jessica menambahkan, perbandingan nilai ekspor Maluku periode Februari 2020 terhadap Februari 2019 menunjukkan peningkatan  terbesar terjadi di pelabuhan Yos Sudarso  sebesar 986,50 persen dan peningkatan nilai  ekspor pada Bandara Pattimura sekitar 105,30 persen.

Secara keseluruhan ekspor Maluku terbesar dilakukan dari pelabuhan Yos Sudarso Ambon, yakni mencapai 96,73 persen.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020