Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) virus COVID-19 di 11 kabupaten/kota di Maluku, hingga Ahad tercatat 12 kasus atau meningkat tiga kasus dari sebelumnya sembilan kasus.

Data yang diperoleh ANTARA dari Posko Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Ahad, menyebutkan penambahan tiga kasus terjadi di Kota Ambon menjadi total 6 kasus dari sebelumnya tiga kasus, sedangkan Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Aru masing-masing dua kasus serta Maluku Tenggara dan Maluku Tengah masing-masing satu kasus.

Jumlah orang dalam pengawasan (ODP) di Maluku juga mengalami penurunan menjadi 145 kasus dari sehari sebelumnya sebanyak 159 kasus, karena 14 orang dinyatakan sehat.

Daerah yang jumlah ODP berkurang diantaranya Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dari sebelumnya 23 menjadi enam kasus, Maluku Tengah dari enam kasus menjadi tiga kasus, Buru Selatan tersisa empat dari sebelumnya lima kasus serta Maluku Barat Daya (MBD) nihil karena satu kasus sebelumnya dinyatakan sehat.

Daerah yang mengalami peningkatan kasus ODP adalah Kota Ambon dari 45 kasus menjadi 52 kasus, kabupaten Buru dari 33 menjadi 42 kasus serta Seram bagian Timur (SBT) dari satu menjadi dua kasus.

Sedangkan empat kasus yang jumlahnya masih tetap yakni Seram Bagian Barat (SBB) dengan 17 kasus, Kota Tual (10 kasus), Maluku Tenggara dua kasus serta Kepulauan Aru tujuh kasus.

Seorang lanjut usia (lansia) yang sebelumnya dilaporkan positif menderita COVID-19, berdasarkan hasil pemeriksaan cepat menggunakan Rapid Diagnose Test (RDT).

"Spesimen lansia berjenis kelamin perempuan berusia 74 tahun tersebut telah dikirim ke Labkes Pemprov DKI sejak Jumat (3/4) dan belum ada hasilnya," ujar Ketua Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Kasrul Selang.

Kasrul membenarkan pasien tersebut memiliki rekam jejak melakukan perjalanan ke Makassar dan tiba di Ambon pada 14 Maret 2020, dan telah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumahnya.

"Pasien tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Tentara (RST) dr. Latumeten untuk menjalani perawatan karena lemas. Tidak ada gejala terpapar COVID-19 seperti demam, suhu badan tinggi serta batuk dan flu," katanya.

Tetapi berdasarkan hasil rontgen terdapat pembentukan antibodi di dalam paru-parunya, sehingga dokter ahli paru-paru melakukan pengetesan cepat menggunakan RDT dan hasilnya positif.

"Jadi kita masih menunggu hasil pemeriksaan sampel swab. Pasien masih menjalani isolasi dan pelayanan menggunakan protokol sebagai pasien COVID-19, dan kondisi kesehatannya dilaporkan mulai membaik," katanya.*

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020