Petugas kesehatan di kecamatan Saparua, Pulau Saparua, kabupaten Maluku Tengah mulai melakukan tracking terhadap orang-orang yang merupakan kontak dengan tiga pasien dalam pengawasan (PDP), yang berdasarkan hasil pemeriksaan cepat menggunakan alat rapid diagnostic test, terinfeksi virus corona.

"Petugas kesehatan mulai dari Puskesmas dengan dibantu Camat Saparua mulai melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang menjadi kontak erat dengan tiga pasien PDP dari daerah tersebut," kata Ketua Harian Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Kasrul Selang, di Ambon, Senin.

Tim Gugus Tugas juga telah memberikan kursus singkat bagi petugas media tentang tata cara melakukan trancking untuk menemukan kontak erat dari ketiga pasien PDP tersebut.

Tiga pasien PDP yang merupakan pasangan suami-istri bersama seorang anak perempuan berusia 24 tahun dibawa dari Saparua ke Ambon dan telah diisolasi di Rumah Sakit dr. F.X. Soehardjo Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX/Ambon, pada 6 April 2020.

"Ketiganya dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan cepat menggunakan rapid diagnostic test (RDT) test kit, sedangkan dua anak lainnya negatif," katanya.

Menurutnya petugas medis belum melakukan pengambilan spesimen swap ketiganya untuk dikirim

Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, karena mempertimbangkan kondisi psikologis mereka.

"Besok pagi baru diambil sampel usapan rongga mulut dan rongga hidung untuk proses tes menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction), guna memastikan positif atau negatif terpapar COVID-19," katanya.

Dia memastikan ketiga terduga COVID-19 tersebut saat ini diisolasi dan ditangani dengan standar protokol sebagai orang terinveksi COVID-19, termasuk para dokter dan tenaga medis juga menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap dan sesuai standar WHO.

Pasangan suami istri tersebut dirujuk ke RSU Saparua pada Minggu (5/4) siang dengan keluhan sesak nafas. Dokter yang menangani mereka kemudian melakukan tes cepat menggunakan RDT dan hasilnya menunjukkan mereka positif terinfeksi virus corona.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, petugas medis kemudian melakukan pemeriksaan terhadap ketiga anaknya serta seorang anggota keluarga lainnya, di mana anak perempuan berusia 24 tahun juga hasilnya positif dan tiga lain negatif, sehingga ketiganya harus dievakuasi ke Ambon untuk penanganan lanjutan.

Ketiga pasien itu sebelumnya melakukan perjalanan dari Raha, Provinsi Sulawesi Tenggara, dan baru tiba di Kota Ambon pada 18 Maret 2020.

Kasrul menambahkan, dua orang anak dan seorang anggota keluarga lain tetap menjalani isolasi mandiri hingga 14 hari ke depan pada salah satu rumah dinas dokter, dengan pemantauan pihak kecamatan serta warga desa setempat.
 

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020