Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku menyatakan, tiga daerah di provinsi ini mulai melakukan "tracking" atau penelusuran untuk menemukan orang-orang yang melakukan kontak erat dengan sembilan orang pasien telah terkonfirmasi positif terinveksi corona atau virus COVID-19.
"Saya sudah perintahkan gugus tugas Kota Ambon, kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB) untuk segera melakukan tracking untuk menemukan orang-orang yang melakukan kontak erat dengan para terinfeksi corona," kata Ketua Harian Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Kasrul Selang, di Ambon, Sabtu.
Dia menakui, pemerintah Kota Ambon melalui gugus tugasnya telah membentuk empat tim untuk melakukan terhadap orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien 02, di mana hasilnya tiga orang lainnya dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swap di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTLK-PP) kelas II Ambon.
Ketiga kontak erat yang dinyatakan positif tersebut yakni dua orang anak serta menantu padien kasus 02, sedangkan seorang cucunya hasil pemeriksaan sampel swapnya belum selesai diperiksa.
Sedangkan pemkab Maluku Tengah juga telah melakukan pelacakan orang terdekat pasien kasus 03, di mana 32 orang telah dinyatakan sebagai kontak erat, dan spesimennya sementara diperiksa di BTKL-PP Kelas II Ambon.
"Prinsipnya seluruh gugus tugas telah diinstruksikan untuk bekerja cepat melakukan pelacakan kontak erat, sehingga bisa diperiksa sampelnya baik melalui tes cepat atau menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction), guna memastikan positif atau negatif terpapar COVID-19," katanya.
Berbagai langkah yang dilakukan tersebut, menurut Kasrul yang juga Sekda Maluku, guna memutus mata rantai penyebaran pandemi global yang belum ditemukan obatnya tersebut.
Kendati secara kuantitas terjadi peningkatan tajam jumlah kasus positif COVID-19 di Maluku, namun Kasrul mengimbau masyarakat di provinsi tersebut tetap tenang dan tifak panik menghadapi pandemi penyakit tersebut.
"Saya berharap masyarakat tetap tetang dan tidak panik menghadapi peningkatan kasus penyakit ini, serta terus berdoa bersama agar pandemi ini segera berakhir," ujarnya.
Sebelumnya Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku menyatakan jumlah kasus yang terkonfirmasi positif di Maluku hingga Sabtu (11/4) sebanyak 12 orang, melonjak tajam dari sebelumnya yang hanya tiga orang.
Dari 12 kasus tersebut pasien 01 telah dinyatakan sembuh sejak 1 April 2020 dan telah kembali ke Bekasi, Jawa Barat.
Dua dari 12 kasus positif di Maluku adalah siswa calonperwira Polda Maluku. Keduanya bagian dari 12 calon perwira yang menjalani pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas II Ambon.
Selain itu, suami dan anak dari pasien 03 asal Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, juga dinyatakan positif dan telah menjalani isolasi dan perawatan intensif. Pasien kasus 03 memiliki riwayat perjalanan dari Raha, provinsi Sulawesi Tenggara dan tiba di Ambon pada 18 Maret 2020.
Sedangkan masing-masing satu dari Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Kebun Cengkeh, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon pernah melakukan perjalanan dari Manado, Sulawesi Utara.
Saat ini pasien kasus 02 dan 03 sementara menjalani isolasi dan perawatan di RSUD dr. Haulussy, Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, sedangkan dua calon perwira Polda Maluku di Rumah Sakit Bhayangkara di Tantui, kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Tiga penderita dari kasus 02 dirawat di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemprov Maluku di Wailela, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.
Sedangkan dua dari Saparua serta masing-masing satu dari Kabupaten SBB dan Kebun Cengkeh dirawat di Rumah Sakit dr FX Soehardjo Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX Ambon, di Desa Halong, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.
Kasrul juga menambahkan, kondisi kesehatan 11 penderita positif COVID-19 saat ini secara klinis membaik, sedangkan umur mereka berkisar antara 23 - 74 tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Saya sudah perintahkan gugus tugas Kota Ambon, kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB) untuk segera melakukan tracking untuk menemukan orang-orang yang melakukan kontak erat dengan para terinfeksi corona," kata Ketua Harian Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Kasrul Selang, di Ambon, Sabtu.
Dia menakui, pemerintah Kota Ambon melalui gugus tugasnya telah membentuk empat tim untuk melakukan terhadap orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien 02, di mana hasilnya tiga orang lainnya dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swap di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTLK-PP) kelas II Ambon.
Ketiga kontak erat yang dinyatakan positif tersebut yakni dua orang anak serta menantu padien kasus 02, sedangkan seorang cucunya hasil pemeriksaan sampel swapnya belum selesai diperiksa.
Sedangkan pemkab Maluku Tengah juga telah melakukan pelacakan orang terdekat pasien kasus 03, di mana 32 orang telah dinyatakan sebagai kontak erat, dan spesimennya sementara diperiksa di BTKL-PP Kelas II Ambon.
"Prinsipnya seluruh gugus tugas telah diinstruksikan untuk bekerja cepat melakukan pelacakan kontak erat, sehingga bisa diperiksa sampelnya baik melalui tes cepat atau menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction), guna memastikan positif atau negatif terpapar COVID-19," katanya.
Berbagai langkah yang dilakukan tersebut, menurut Kasrul yang juga Sekda Maluku, guna memutus mata rantai penyebaran pandemi global yang belum ditemukan obatnya tersebut.
Kendati secara kuantitas terjadi peningkatan tajam jumlah kasus positif COVID-19 di Maluku, namun Kasrul mengimbau masyarakat di provinsi tersebut tetap tenang dan tifak panik menghadapi pandemi penyakit tersebut.
"Saya berharap masyarakat tetap tetang dan tidak panik menghadapi peningkatan kasus penyakit ini, serta terus berdoa bersama agar pandemi ini segera berakhir," ujarnya.
Sebelumnya Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku menyatakan jumlah kasus yang terkonfirmasi positif di Maluku hingga Sabtu (11/4) sebanyak 12 orang, melonjak tajam dari sebelumnya yang hanya tiga orang.
Dari 12 kasus tersebut pasien 01 telah dinyatakan sembuh sejak 1 April 2020 dan telah kembali ke Bekasi, Jawa Barat.
Dua dari 12 kasus positif di Maluku adalah siswa calonperwira Polda Maluku. Keduanya bagian dari 12 calon perwira yang menjalani pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas II Ambon.
Selain itu, suami dan anak dari pasien 03 asal Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, juga dinyatakan positif dan telah menjalani isolasi dan perawatan intensif. Pasien kasus 03 memiliki riwayat perjalanan dari Raha, provinsi Sulawesi Tenggara dan tiba di Ambon pada 18 Maret 2020.
Sedangkan masing-masing satu dari Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Kebun Cengkeh, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon pernah melakukan perjalanan dari Manado, Sulawesi Utara.
Saat ini pasien kasus 02 dan 03 sementara menjalani isolasi dan perawatan di RSUD dr. Haulussy, Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, sedangkan dua calon perwira Polda Maluku di Rumah Sakit Bhayangkara di Tantui, kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Tiga penderita dari kasus 02 dirawat di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemprov Maluku di Wailela, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.
Sedangkan dua dari Saparua serta masing-masing satu dari Kabupaten SBB dan Kebun Cengkeh dirawat di Rumah Sakit dr FX Soehardjo Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX Ambon, di Desa Halong, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.
Kasrul juga menambahkan, kondisi kesehatan 11 penderita positif COVID-19 saat ini secara klinis membaik, sedangkan umur mereka berkisar antara 23 - 74 tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020