Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) akan perketat masuknya pedagang musiman berjualan di berbagai titik keramaian, melalui pengawasan secara intensif guna mengantisipasi mewabahnya virus COVID-19 di daerah ini.

Sekkot Ternate, Tamrin Alwi di Ternate, Senin, menyatakan, memasuki bulan Ramadan ini tentunya berbeda dengan tahun sebelumnya, sehingga Pemkot akan mengambil langkah tepat agar warga tidak terlalu berdekatan dan bersentuhan antarsatu sama lain, di mana titik yang akan dilakukan pedagang musiman di kawasan Falajawa dan Taman Nukila. 

Oleh karena itu, Pemkot Ternate harus mencari solusi, karena di tempat penjualan pasti saja dikerumuni oleh masyarakat dan saling bersentuhan, bahkan bukan saja saling bersentuhan tetapi, akan terjadi macet di sekitar areal pedagang musiman.

Untuk itu, Pemkot Ternate akan melakukan rapat bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk membahas hal ini agar tidak saling bersentuhan.

"Jadi bagimana kita menjaga pisical distancing, ini tidak dijaga dengan baik maka ada sentuhan-sentuhan, sehingga dalam waktu dekat Gugus tugas melalui Disperindag Kota Ternate akan melakukan pendataan kembali, khususnya di kawasan Tanah Raja dan Falajawa," katanya.

Dia mengemukakan, Pemkot Ternate akan memanfaatkan bahu jalan bagian timur dengan pertimbangan bahwa jika arah timur lebih efektif dilakukan satu pintu di titik tertentu.

Dia menjelaskan, dalam penanganan ini, Pemkot akan merancang untuk arus lalulitas diarahkan satu arah, agar sisi timur tidak digunakan. sehingga  konsumen yang ada, juga bisa menggunakan parkiran di area tertentu, supaya tidak ada penumpukan kendaraan yang berdampak pada kemacetan.

Namun, untuk teknisnya akan dikembalikan kepada Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Disperindag, agar arus lalulitas berjalan dengan baik, serta tempat cuci tangan bisa disediakan oleh Gugus Tugas.

Selain itu, dia meminta kepada penjual musiman, ketika melakukan aktifitas penjualan diwajibkan menggunakan masker, serta jarak pun harus diatur supaya pisical distancing ini, bukan hanya teori tetapi di lapangan juga diterapkan secara baik.

Selain itu, untuk di Pasar Higienis, akan ada spes-spes tertentu agar disiapkan untuk pedagang musiman dengan tujuan jangan sampai merugikan pedagang permanen yang sudah ada di sana, maka hal ini juga harus ditertibkan. 

"Untuk para penjual pakaian di jalan Revolusi, aktifitas mereka akan digiring ke tempat tertentu, sehingga trotoar itu dikembalikan fungsinya kepada pengguna pejalan kaki agar aktivitasnya tidak terganggu lagi," tandas Sekkot.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020