Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman mengusulkan, harus ada pembatasan trasportasi laut baik itu kapal maupun speedboat akan masuk ke Kota Ternate, sebagai pintu masuk Maluku Utara (Malut), menyusul meningkatkan penderita COVID-19 di daerah ini.

"Saya usulkan ke Gubernur Malutadalah pembatasan saja, kalau biasanya hampir setiap hari ada aktivitas, mulai pekan ini harus dibatasi setiap sepekan, sehingga mobilisasi orang bisa ditekan, sebab penanganan COVID-19 tidak jalan sendiri, harus ada sinergitas semua pihak," katanya di Ternate, Selasa.

Menurut dia pembatasan aktiifitas transportasi laut  sangat, sebab Ternate merupakan pintu masuk dari seluruh kabupaten/kota serta sejumlah Provinsi lain di luar Malut.

Hal tersebut disampaikannya saat Rapat Koordinasi (Rakor) Bupati/Wali Kota dengan Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba melalui Video Conference di kediaman Dinas Gubernur Malut.

Menurut Burhan, transportasi antar kabupaten/kota merupakan kewenangan Provinsi, kalau mau tutup total mungkin banyak pertimbangan, jadi porsinya mungkin dikurangi saja.

"Memang, ada kapal - Kapal dengan penumpang yang banyak, kalau biasanya seminggu tiga kali dan kita minta untuk dikurangi menjadi seminggu sekali, atau 10 hari sekali dengan demikian secara otomatis kita bisa menekan mobilisasi orang untuk masuk ke Ternate, tentunya Pemerintah Daerah harus siap dengan dampak ekonomi akibat kebijakan tersebut, namun ini tidak berlaku untuk mobilisasi barang," ujarnya.

Selain itu, Wali Kota usulkan bantuan tunai dari Pemerintah Provinsi juga disampaikan Walikota Ternate dan Pemprov jangan hanya menganggarkan anggaran untuk beli alat-alat saja, sebab dikhawatirkan akan tumpang tindih dengan Gugus Tugas yang ada di kabupaten/kota.

"Saya mencontohkan, kalau kita juga sedang lakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat di tengah pandemi ini, seperti para penyandang disabilitas dan penjahit lokal yang kita dorong untuk membuat masker, dan itu butuh uang tunai," katanya.

Oleh karena itu, hal terpenting adalah usulan disediakannya peralatan SwabTest di RSUD dr. Chasan Boesoerie Ternate, karena yang saat ini semuanya masih bergantung dengan Makassar.

"Jangan sampai seperti yang sudah terjadi, orang yang sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan, baru keluar hasil tesnya. Ini karena terlalu lama, antisipasi ini perlu, sebab kita tidak bisa mempredikasi wabah ini kapan akan berakhir dan saya mengusulkan bantuan Tunai hingga peralatan swab test," ujarnya.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020