Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Maluku terus membagikan takjil gratis kepada warga masyarakat yang membutuhkan, tidak saja pekerja informal, anak-anak yayasan panti asuhan, para santri di pondok pesantren, kaum dhuafa, tetapi kali ini juga untuk para mahasiswa yang tinggal sendiri atau kos.
 
"Ini ikhtiar kami dalam membangun kebersamaan umat pada bulan suci ramadan di tengah pandemi COVID-19 di Maluku, khususnya di Kota Ambon," kata Muhammad Syamsudin Mahu, staf Program ACT Maluku di Ambon, Kamis.
 
Ia mengungkapkan, sebanyak 100 porsi takjil gratis disalurkan untuk 100 Mahasiswa yang tinggal di kos-kosan Aba dan kos-kosan  Ambon Cipta Lestari serta beberapa kos-kosan lain di Jl.STAIN Arema.
 
Bida Sari Firmatan, penghuni Cipta Lestari, mengaku bahwa untuk berbuka puasa dirinya dan mahasiswa lain berbuka dengan makanan ala kadarnya yang ada di kos-kosan itu, tetapi terkadang mereka harus beli di luar dan berhemat-hemat dalam pengeluaran uang.

"Alhamdulillah, terima kasih teman-teman ACT dan MRI telah menyalurkan menu takjil, kami sangat terasa terbantu,“ kata mahasiwa IAIN Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH) itu.

Ia mengaku agak kesulitan karena orang tua terhimpit ekonomi pada masa pandemi COVID-19. Karena itu pemberian takjil gratis dari ACT sangat membantu dirinya dan mahasiswa lain berhemat.

Program Berbagi digelontorkan ACT-MRI Maluku sejak hari pertama puasa ramadan dan masih terus berlangsung.
 
Menurut Muhammad Syamsudin, selain Berbagi Takjil Gratis, ada beberapa program lain yang dijalankan yaitu Berbagi Dua Ton  Beras Gratis, yaitu satu keluarga membantu satu keluarga miskin atau kurang mampu.

"Sehubungan dengan itu, ACT membuka diri untuk masyarakat Maluku untuk ikut membantu dengan cara berinfak di nomor rekening BNI Syariah 88 0000 4451 a.n. Aksi Cepat Tanggap Maluku atau bisa menghubungi No 085254093722," katanya.
 
"Alhamdulillah, untuk program
satu bantu satu berbagi beras gratis sekarang donasi yang masuk sekitar 200 kilogram beras. Insya Allah kami terus berusaha agar target kita mencapai 2 ton," ujar Syamsudin menambahkan.
 

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020