Guna melayani masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dalam pemenuhan kebutuhan jaringan terutama di daerah-daerah yang belum terkoneksi jaringan seluler maupun internet, sebanyak sembilan unit menara akan dibangun di wilayah tersebut.

Kapala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Malra, Antonius Walken Raharusun di Langgur, Jumat menyatakan, pada 2020 akan dibangun sembilan menara Telkomsel dan 11 menara USO sebagai upaya pemenuhan jaringan seluler dan internet di kabupaten tersebut.

"Di wilayah Malra, terkait dengan jaringan telekomunikasi, perlu saya sampaikan bahwa dari 192 desa yang sudah terkoneksi 121 sedangkan sisanya belum. Jadi kita masih di kisaran 30 persen daerah yang belum terkoneksi," katanya.

Menurut dia, dalam upaya pengembangan jaringan telekomunikasi di daerah ini, Bupati Malra, M. Thaher Hanubun pada 2019 sudah bertemu dengan pihak Kementerian Kominfo dan Telkom di Jakarta.

Hasil pertemuan tersebut, pada 2020  ada sembilan menara Telkomsel yang akan dibangun untuk menjangkau daerah-daerah tidak ada sinyal atau blank spot"  di Malra.

Antonius mengatakan pihaknya memperkirakan pada akhir 2020 sudah ada posisi 70-80 persen daerah di Malra yang memiliki jaringan seluler baik telekomunikasi 3G maupun 4G.

"Sembilan menara Telkomsel yang akan dibangun berada di daratan Kei Kecil dan Kei Besar.  Kei Kecil empat menara berlokasi di Tetoat, Rumat, Tenbuk dan Danar, Kei Besar lima menara yakni  Larat, Ohoirenan, Bombay, Site Waur, dan Weduar," ujarnya.

Selain menara Telkomsel tersebut, menara USO Bakti dari Bakti Nusantara di bawah Kementerian Kominfo sudah ada di 11 titik, dan akan ditambah dua  titik lagi yakni di Ohoiwait dan Weduar.

"Jika ini sudah beroperasi pada 2020, maka untuk daratan Kei Kecil sekitar 95-98 persen sudah terkoneksi, kemudian untuk Kei Besar dari Tengah ke Selatan itu sudah 80-90 persen terkoneksi jaringan seluler," kata Antonius.

Jika semua menara itu sudah terpasang maka diupayakan pengembangan dari combat ke permanen, serta perbaikan WTS di Danar dan Watlaar yang rusak.

"Saya juga sudah meminta agar jaringan itu berbasis fiber optic, sehingga kualitas jaringan lebih kuat," katanya.

Sementara itu untuk wilayah Kei Besar Utara Barat dan Kei Besar Utara Timur dikatakan, arah Tengah ke arah Kei Besar Utara Timur dan Utara Barat akan dilayani menara di Bombay dan Waur (Ngufit Atas) sebagai menara penghubung untuk pengembangan selanjutnya ke Utara Timur da Utara Barat.

Antonius mengungkapkan, menara USO Bakti semula akan didirikan di Weduar, namun karena sudah ada menara Telkomsel, maka dialihkan ke wilayah Kei Besar Utara Timur dan Utara Barat.

Menurutnya, 90 persen wilayah di Malra sudah dapat jaringan seluler, sedangkan untuk internet masih di bawah 60 persen, jika semua menara tersebut sudah didirikan.

Disinggung, kapan pastinya menara-menara itu akan didirikan, Antonius menyatakan Kepala Telkomsel Malra sudah memberitahukan bahwa sejumlah menara sudah ada di Kota Ambon dan tinggal pengiriman ke Langgur, ada juga yang masih berada di Surabaya.

"Komunikasi intensif dilakukan dan minimal pada Oktober atau November 2020 menara-menara tersebut sudah harus didirikan ," kata Anthonius.

Pewarta: Sipriyanus Yanyaan

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020