Ruas Jalan Trans Weda-Lelilef, Kabupaten  Halmahera Tengah (Halteng), sempat tertutup longsoran tanah akibat hujan deras, namun segera teratasi dan jalan kembali normal, sehingga aktivitas lalulintas kembali normal..

"Tanah longsor yang menutupi jalan raya saat ini telah atasi, sehingga arus lalu lintas yang menuju Weda-Lelilef dan sebaliknya sudah dapat dilalui karena adanya alat berat yang digunakan untuk membuka akses jalan tersebut," kata Kepala BPBD Kabupaten Halteng, Kamal Abd Fatah saat dihubungi, Minggu.

Curah hujan yang tinggi mengguyur Kabupaten Halteng menyebabkan longsor di Desa Sidanga, Kecamatan Weda tepatnya di Jalan Trans Weda-Lelilef pada Sabtu (25/7) hingga Minggu dini hari. Tanah longsor sudah diatasi dengan alat berat milik PT SS, kontraktor jalan, dan dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halteng.

Curah hujan juga menyebabkan banjir di empat desa yang berada di Weda Selatan sejak Sabtu (25/7) malam, namun menurut Kamal, pada Minggu pagi, genangan air sudah berangsur-angsur surut.

"Personel BPBD Halmahera Tengah yang terjun di lokasi masih mendata berapa rumah yang mengalami kebanjiran serta kerugian yang dialami akibat banjir," kata Kamal.

Ia mengaku, belum merinci anggaran yang dibutuhkan dalam penanganan banjir disertai tanah longsor melanda daerah tersebut.



Sementara itu, di tempat terpisah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat menyalurkan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk pembuatan talud penahan banjir untuk Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), menyusul terjadinya banjir dalam dua pekan ini.

Dana yang diperolehnya itu akan dibangun sembilan titik pembuatan talud penahan banjir itu antara lain di Desa Waiman, Desa Umaloya, Desa Wai Ipa, Desa Manggon yang masing-masing di dua titik dan di Desa Kawata satu titik.

Menurut Kabid III BPBD Kabupaten Kepulauan Sula, Fari Waris, BPBD telah mendapatkan dana hibah sebesar Rp10 miliar lebih bersumber anggaran dari Pendapatan Belanja Negara (APBN) dari pihak BNPB Pusat dalam pembuatan talud penahan banjir di sembilan titik itu.

Ia mengatakan, banjir menggendangi sejumlah desa di Kepulauan Sula mengakibatkan ratusan masyarakat harus mengungsi di berbagai titik yang disediakan pemerintah setempat.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020