Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) bersama Deputi Sumberdaya Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, mengarahkan CSR semua perusahaan berinvestasi di daerah itu untuk program peningkatan sumber daya manusia (SDM).

"Kesiapan SDM menjadi hal yang vital, dan memiliki tantangan tersendiri, mengingat Malut sebagai daerah kepulauan, dengan penduduknya yang tersebar di pulau-pulau, tentunya dukungan perusahaan berinvestasi di Malut harus diarahkan dalam pengembangan SDM," kata Sekdaprov Malut, Samsuddin A Kadir di Ternate, Selasa.

Menurut dia, Pemprov Malut juga berkomitmen untuk menimalkan angka pengangguran, sehingga dalam rekrutmen tenaga kerja perusahaan berinventasi di Malut harus perioritaskan pada masyarakat di lingkar tambang sesuai dengan spesifikasi dan keahlian yang dimiliki.

Olehnya itu, dirinya mengakui pihak kementerian terkait akan membangun sarana penunjang seperti BLK di Sofifi untuk membantu menyediakan sumberdaya manusia yang berkompetensi di bidangnya.

Di samping itu, percepatan pembangunan politeknik industri di Weda Kabupaten Halmahera Tengah menjadi prioritas dihasilkan dalam Rakor SDM penunjang industri logam di Malut itu melahirkan nota kesepakatan.

Kesepahaman itu di antaranya perlu adanya peta jalan kebutuhan tenaga kerja di Maluku Utara yang disusun oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi Malut bersama perusahaan wajib memberikan data kebutuhan tenaga kerja lima tahun ke depan.

Begitu pula, perguruaan tinggi baik yang ada di Malut seperti Universitas Khairun, Universitas Muhammadiyah Malut dan politeknik manufaktur bandung mendukung penyiapan sumberdaya manusia di Malut.

Berkaitan dengan hal tersebut maka disadari pentingnya pemerataan pendidikan, keterampilan, keberadaan pelatihan-pelatihan yang bersertifikasi, yang sesuai dengan penetapan standar yang berlaku maka digelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Kunjungan lapangan Persiapan SDM Penunjang Industri di Provinsi Malut yang dilaksanakan di Royal Resto beberapa waktu lalu.

Rakor SDM dalam menunjang industri logam di Provinsi Malut yang dihadiri oleh Deputi Sumberdaya Maritim Kemenkomarvest, Safri Burhanuddin, Sekretaris Provinsi, Samsuddin A. Kadir,  wakil dari Kemendikbud, Nuch Rahardjo.

Selain itu wakil Kementerian Ketenagakerjaan Muhammad Syikab Adrie, Universitas Khairun, Prof DR Husen Alting, UMMU Ternate, DR Saiful Deni, Politeknik Manufaktur Bandung, Otto Purnawarman dan PT Emerald Ferrochumium Industri, Agus Riyanto.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020