Tim SAR gabungan bersama Pemerintah Kota Ambon menghentikan pencarian warga Amerika Serikat, Carol Marie Lakien yang hilang saat menyelam di perairan pantai Amahusu.
Kepala Kantor SAR Ambon Djunadi, di Ambon, Kamis, menyatakan, sesuai standar operasi (SOP) Basarnas Undang - Undang No 29 tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan, maka pencarian terhadap warga negara Amerika Serikat dihentikan.
Pencarian telah dilakukan selama tujuh hari sesuai SOP, tetapi karena belum ditemukan tanda - tanda keberadaan WNA tersebut maka dilakukan penghentian pencarian.
"Jika ada tanda- tanda setelah pencarian kita tutup maka akan dilanjutkan tiga hari lagi, tetapi jika tidak ada tanda maka dapat dilanjutkan tiga kali tiga hari sesuai SOP, " katanya.
Dikatakannya, pencarian dilakukan tim SAR gabungan diantaranya dari Kantor Basarnas Ambon, Marinir, TNI-AL, TNI-AD, Polairud Polda Maluku, dan Persatuan Pemandu Wisata Selam Maluku.
Pencarian korban sesuai prosedur tidak mengalami kendala berarti, sejak hari pertama pencarian arus cukup deras, tetapi selanjutnya menurun dari kecepatan 1 hingga 4 knots menjadi 0,5 hingga 1 knots.
Pada hari keempat hingga hari ke tujuh, arus sangat tenang, dan sesuai informasi dan kondisi penyelaman 30-40 meter tidak ada kendala, karena kondisi angin stabil dan ketinggian gelombang di 0,5 meter di teluk Ambon.
Korban diketahui hilang saat menyelam di perairan Desa Amahusu pada Jumat (7/8) pukul 09.00 WIT dan pihaknya mendapatkan laporan resmi atas kejadian itu pada hari yang sama pukul 13.20 WIT.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyampaikan terima kasih atas dukungan dari tim SAR gabungan yang telah bekerja secara profesional untuk mencari WNA yang hilang di perairan Amahusu.
Pencarian telah dilakukan selama tujuh hari tetapi belum menemukan hasil, walaupun secara prosedur telah ditutup tetapi tidak menutup kemungkinan usaha pencarian dan pemantauan oleh komunitas, atau mandiri.
"Terima kasih kepada seluruh komponen yang telah terlibat. Peristiwa ini menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk memberikan proteksi bagi kegiatan pariwisata air, yang pada waktunya akan menjadi kekuatan utama kota Ambon," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
Kepala Kantor SAR Ambon Djunadi, di Ambon, Kamis, menyatakan, sesuai standar operasi (SOP) Basarnas Undang - Undang No 29 tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan, maka pencarian terhadap warga negara Amerika Serikat dihentikan.
Pencarian telah dilakukan selama tujuh hari sesuai SOP, tetapi karena belum ditemukan tanda - tanda keberadaan WNA tersebut maka dilakukan penghentian pencarian.
"Jika ada tanda- tanda setelah pencarian kita tutup maka akan dilanjutkan tiga hari lagi, tetapi jika tidak ada tanda maka dapat dilanjutkan tiga kali tiga hari sesuai SOP, " katanya.
Dikatakannya, pencarian dilakukan tim SAR gabungan diantaranya dari Kantor Basarnas Ambon, Marinir, TNI-AL, TNI-AD, Polairud Polda Maluku, dan Persatuan Pemandu Wisata Selam Maluku.
Pencarian korban sesuai prosedur tidak mengalami kendala berarti, sejak hari pertama pencarian arus cukup deras, tetapi selanjutnya menurun dari kecepatan 1 hingga 4 knots menjadi 0,5 hingga 1 knots.
Pada hari keempat hingga hari ke tujuh, arus sangat tenang, dan sesuai informasi dan kondisi penyelaman 30-40 meter tidak ada kendala, karena kondisi angin stabil dan ketinggian gelombang di 0,5 meter di teluk Ambon.
Korban diketahui hilang saat menyelam di perairan Desa Amahusu pada Jumat (7/8) pukul 09.00 WIT dan pihaknya mendapatkan laporan resmi atas kejadian itu pada hari yang sama pukul 13.20 WIT.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyampaikan terima kasih atas dukungan dari tim SAR gabungan yang telah bekerja secara profesional untuk mencari WNA yang hilang di perairan Amahusu.
Pencarian telah dilakukan selama tujuh hari tetapi belum menemukan hasil, walaupun secara prosedur telah ditutup tetapi tidak menutup kemungkinan usaha pencarian dan pemantauan oleh komunitas, atau mandiri.
"Terima kasih kepada seluruh komponen yang telah terlibat. Peristiwa ini menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk memberikan proteksi bagi kegiatan pariwisata air, yang pada waktunya akan menjadi kekuatan utama kota Ambon," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020