Museum Siwalima Ambon sedang menyiapkan pameran virtual bertajuk "Dari Maluku untuk Indonesia" untuk menyemarakan Pekan Kebudayaan Daerah Maluku, sekaligus perayaan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 tahun pada 17 Agustus 2020 dan HUT Provinsi Maluku ke-75 pada 19 Agustus 2020.
"Tema besar pameran adalah dari Maluku untuk Indonesia. Ruangan dan barang-barang pameran sudah selesai ditata, hanya ada sedikit pembenahan tambahan," kata Kepala Museum Siwalima Ambon, Jean Esther Saiya di Ambon, Sabtu.
Mengangkat konsep sejarah orang-orang Maluku di masa lalu yang ikut berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, pameran virtual pertama museum Siwalima digelar di lantai dua gedung pameran sasadu.
Proses pengambilan gambar akan mulai dilaksanakan pada 19 Agustus 2020, dan dijadwalkan tayang dengan durasi sekitar satu jam di kanal YouTube Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdkbud) Provinsi Maluku pada 27 Agustus 2020.
"Sesuai dengan arahan dari Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dalam rapat virtual 19 Juli kemarin, kami dari museum diharapkan bisa membuat satu pameran temporer secara virtual tentang sejarah perjuangan di daerah masing-masing," ucap Jean.
Ia mengatakan pameran virtual yang tengah disiapkan digelar untuk menyemarakkan Pekan Kebudayaan Daerah Maluku, peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 tahun pada 17 Agustus 2020 dan HUT Provinsi Maluku yang juga ke-75 tahun pada 19 Agustus 2020.
Berbeda dengan pameran-pameran sejarah perjuangan sebelumnya, pameran "Dari Maluku untuk Indonesia" sengaja dibuat dengan gaya yang lebih milenial agar bisa menarik minat penonton dari kalangan muda, khususnya pelajar.
Terkait itu, pemandu pameran virtual diberi pembekalan khusus, yakni latihan memandu dan menginformasikan objek yang dipamerkan tanpa berhadapan langsung dengan pengunjung pameran.
Para pemandu sudah mulai mempelajari konsep tiap adegan yang akan direkam pada 14 Agustus 2020, dan akan melaksanakan proses latihan terakhir pada 18 Agustus 2020.
"Ini yang jadi kendala karena baru pertama kali. Para pemandu belajar bagaimana memandu secara virtual dengan cara-cara menarik, selama ini mereka memandu berhadapan langsung dengan pengunjung, tapi yang sekarang harus membayangkan orang-orang sementara berkunjung dan mereka harus menerangkan," ujar Jean.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Tema besar pameran adalah dari Maluku untuk Indonesia. Ruangan dan barang-barang pameran sudah selesai ditata, hanya ada sedikit pembenahan tambahan," kata Kepala Museum Siwalima Ambon, Jean Esther Saiya di Ambon, Sabtu.
Mengangkat konsep sejarah orang-orang Maluku di masa lalu yang ikut berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, pameran virtual pertama museum Siwalima digelar di lantai dua gedung pameran sasadu.
Proses pengambilan gambar akan mulai dilaksanakan pada 19 Agustus 2020, dan dijadwalkan tayang dengan durasi sekitar satu jam di kanal YouTube Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdkbud) Provinsi Maluku pada 27 Agustus 2020.
"Sesuai dengan arahan dari Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dalam rapat virtual 19 Juli kemarin, kami dari museum diharapkan bisa membuat satu pameran temporer secara virtual tentang sejarah perjuangan di daerah masing-masing," ucap Jean.
Ia mengatakan pameran virtual yang tengah disiapkan digelar untuk menyemarakkan Pekan Kebudayaan Daerah Maluku, peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 tahun pada 17 Agustus 2020 dan HUT Provinsi Maluku yang juga ke-75 tahun pada 19 Agustus 2020.
Berbeda dengan pameran-pameran sejarah perjuangan sebelumnya, pameran "Dari Maluku untuk Indonesia" sengaja dibuat dengan gaya yang lebih milenial agar bisa menarik minat penonton dari kalangan muda, khususnya pelajar.
Terkait itu, pemandu pameran virtual diberi pembekalan khusus, yakni latihan memandu dan menginformasikan objek yang dipamerkan tanpa berhadapan langsung dengan pengunjung pameran.
Para pemandu sudah mulai mempelajari konsep tiap adegan yang akan direkam pada 14 Agustus 2020, dan akan melaksanakan proses latihan terakhir pada 18 Agustus 2020.
"Ini yang jadi kendala karena baru pertama kali. Para pemandu belajar bagaimana memandu secara virtual dengan cara-cara menarik, selama ini mereka memandu berhadapan langsung dengan pengunjung, tapi yang sekarang harus membayangkan orang-orang sementara berkunjung dan mereka harus menerangkan," ujar Jean.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020