Sekda Maluku, Kasrul Selang meminta Kapolda setempat, Irjen Pol. Baharudin Djafar agar mengungkapkan oknum pelaku penculikan pengurus HMI Cabang Ambon, Syahrul Wadjo di Ambon pada Rabu (2/9) malam.

"Saya telah menemui Kapolda, selanjutnya meminta agar mengerahkan personil untuk mengungkapkan oknum pelaku yang menculik Syahrul, Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Kepemudaan (PTKP) HMI Cabang Ambon," katanya, di Ambon, Kamis malam.

Kendati Syahrul sudah dibebaskan, lanjut Kasrul, pengungkapan kasus ini penting agar bisa diketahui siapa aktor intelektual atau dalang dari kasus penculikan maupun motifnya, sehingga tidak berkembang berbagai prakiraan atau isu menyesatkan di tengah masyarakat.

"Pastinya langkah pengungkapan ini ini juga dalam rangka menjaga stabilitas keamanan di Maluku di tengah pandemi COVID -19 maupun penyelenggaraan Pilkada di Kabupaten Buru Selatan, Seram Bagian Timur (SBT), Maluku Barat Daya (MBD) dan Kepulauan Aru pada 9 Desember 2020," ujarnya.

Syahrul merupakan salah satu orator aksi demonstrasi HMI Cabang Ambon di depan pintu masuk kantor Gubernur Maluku pada Rabu (2/9) yang mendesak pembebasan 13 orang terkait penganiayaan maupun penghadangan dan perampasan jenazah pasien COVID - 19 "HK" di Jl Jenderal Sudirman, Kota Ambon pada 26 Juni 2020.

"Kami (Pemprov Maluku) harus melindungi rakyat, termasuk para anggota Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), sehingga jangan disalahtafsirkan atau berkembang isu yang memprovokasi," katanya.

Kasrul pun mengimbau masyarakat, termasuk OKP agar mempercayakan penanganan kasus penculikan ini kepada aparat kepolisian yang berdasarkan tindasan Kapolda Maluku siap mendukung kerja dari personil Polresta Pulau Ambon dan Pulau - Pulau Lease.

"Saya pun meminta dukungan dari para pimpinan agama, tokoh masyarakat maupun pemuda agar berperanserta memelihara stabilitas keamanan di tengah pandemi COVID -19 sambil aparat kepolisian berusaha mengungkapkan kasus penculikan tersebut," tandas Kasrul.

Sedangkan, Kabid Humas Polda Maluku,  Kombes Pol. Roem Ohoirat menjelaskan penculikan terjadi di Sekretariat HMI Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon. Namun, korban tidak mengetahui jam berapa saat terjadi peristiwa tersebut.

"Penyelidikan saat ini masih dilakukan rekan-rekan Polresta. Kapolda  pun telah menginstruksikan membentuk tim untuk  mendukung penyelidikan Dit Reskrimum Polda Maluku," ujarnya.

Polisi sudah meminta keterangan dari korban dan melakukan visum, sesuai dengan protap. Hasilnya akan disampaikan secara transparan.

Roem mengemukakan, berdasarkan keterangan Syahrul bahwa para pelaku menggunakan dua mobil saat menculik dan membawa senjata  tajam berupa parang. 

"Syahrul diculik oleh beberapa pria tidak dikenal berbadan kekar dan diseret ke mobil. Dia dibebaskan oleh para penculiknya di  kawasan bundaran patung pahlawan nasional, Johanis Leimena, di Poka, kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, dengan sejumlah lika memar di tubuhnya," tandas Roem.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020