Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa mengatakan akan fokus pada program penurunan kemiskinan, meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat daerah itu dalam pemerintahannya selama lima tahun ke depan.
“Persoalan utama Maluku adalah kemiskinan, kualitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur yang perlu dilakukan secara terpadu oleh pemerintah provinsi sampai kabupaten dan kota sehingga benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” kata Hendrik dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Senin, (24/2).
Hal itu dikatakannya saat melakukan pertemuan bersama bupati dan wali kota se-Maluku di sela-sela menjalani ret-ret di Magelang.
Ia mengatakan dalam membangun Maluku tidak dapat dilakukan secara parsial yaitu Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota berjalan sendiri-sendiri namun dibutuhkan sinergisitas sehingga pembangunan itu dapat dilakukan secara aktif dengan menyamakan persepsi dan tindakan dalam pengambilan kebijakan.
Dirinya melanjutkan untuk mewujudkan cita-cita Maluku maju di 2030 maka ia telah menyiapkan tujuh program sapta cita yakni dengan meningkatkan tata kelola pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.
Kemudian pengentasan kemiskinan dan pengurangan tingkat pengangguran dengan berupaya membuka peluang investasi di daerah agar dapat menciptakan lapangan kerja bagi anak daerah. Selanjutnya memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur untuk memperlancar konektivitas antar dan intra wilayah, Pengelolaan lingkungan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pengeloaan sumber daya alam yang sustainable.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan lewat pemberian insentif bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), membuka aksesibilitas pasar untuk mengurangi disparitas pembangunan antar wilayah.
Dan yang terakhir yakni melakukan penataan dan revitalisasi lembaga sosial kemasyarakatan, dalam semangat hidup orang basudara, berbasis adat budaya dan kearifan lokal, serta ketaatan dan kepatuhan terhadap hukum.
Berdasarkan data, jumlah penduduk miskin di Maluku pada Juni 2024, bertambah 4.950 jiwa menjadi 301,61 ribu jiwa dibandingkan dengan September 2022. Sementara jika dibandingkan dengan Maret 2022, Jumlah penduduk miskin juga tercatat naik dari sebelumnya yang sebesar 290 ribu jiwa.