Sedikitnya tiga kru KM. Pangrango yang dinyatakan reaktif pada COVID-19 diganti, sehingga armada PT Pelni itu bisa berlayar ke Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (12/9) siang, pukul 14.00 WIT, setelah ditangguhkan pelayarannya pada Jumat (11/9) siang.

General Manager (GM) PT. PELNI Cabang Ambon, Samto, dikonfirmasi, Sabtu petang, membenarkan KM Pangrango telah meninggalkan pelabuhan Yos Sudarso Ambon menuju Banda pada pukul 14.00 WIT.

"KM. Pangrango telah berangkat dengan mengangkut lebih dari 70 penumpang setelah tiga kru yang berdasarkan hasil pemeriksaan tes cepat dinyatakan reaktif pada Jumat (11/9) diganti," ujarnya.

Tiga kru tersebut adalah nahkoda KM. Pangrango, AW dan dua anak buah kapal (ABK) yakni R dan H.

"Tiga kru reaktif COVID -19 berdasarkan hasil tes cepat dari Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) pelabuhan Yos Sudarso Ambon," kata Samto.

Sebenarnya, nakhoda dan 11 ABK KM. Pangrango menjalani tes cepat. Namun, hanya tiga yang dinyatakan reaktif COVID-19 sehingga KM Pangrango yang dijadwalkan berlayar ke Banda pada Jumat (11/9) siang, pukul 14.00 WIT ditangguhkan.

Samto memastikan ketiga kru yang diganti saat ini sedang menjalani karantina mandiri di Kota Ambon, karena secara medis kondisi mereka baik.

"Ketiganya dijadwalkan menjalani tes usap di Ambon pada 14 September 2020 sebagai bagian dari keputusan Direksi PT. Pelni yang menerapkan protokol kesehatan," tandasnya.

Disinggung tiket yang terlanjur dibeli penumpang, dia mengatakan telah dipulangkan sesuai tarif.

"Pastinya dari lebih 70 penumpang yang berangkat pada Sabtu (12/9) terdapat juga mereka yang kemarin ditangguhkan keberangkatannya," ujar Samto. 

KM. Pangrango dijadwalkan berangkat ke Banda - Moa, Kisar dan Tepat, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) pergi pulang (PP).

Catatan Antara, hingga 11 September 2020 di Maluku tercatat sebanyak 2.363 orang terpapar COVID -19, 1.413 sembuh, 915 sedang menjalani perawatan dan 37 meninggal dunia.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020