Kota Ambon saat ini ditetapkan sebagai daerah endemiki penyakit kaki gajah atau filariasis, menyusul ditemukannya warga di kawasan Waihaong, Air Salobar dan Karangpanjang, kata seorang penyuluh kesehatan. "Penyakit kaki gajah di Kota Ambon sudah pada taraf endemik," kata petugas penyuluh kesehatan Puskesmas Rijali, Ratna Haul, kepada ANTARA di Ambon, Jumat (12/11). Untuk mencegah meluasnya penyakit akibat cacing filaria yang bisa menular lewat gigitan nyamuk itu, kata Ratna Hataul, pihaknya saat ini sedang membagikan obat kepada warga masyarakat di Desa Batumerah dan Dusun Pandan Kasturi, baik melalui Puskesmas Rujali di daerah Belakang Soya maupun langsung mengunjungi rumah warga pada Sabtu dan Minggu. "Hari ini kita bagikan kepada 40 pasien yang datang ke puskesmas ini," katanya. Obat filariasis yang diberikan kepada warga merupakan paket Dietil Carbamazepine (DEC), Albendazol dan Paracetamol yang berfungsi membunuh segala jenis cacing dari dalam tubuh. Ia mengungkapkan, obat-obat itu tidak diperbolehkan untukĀ  orang lanjut usia (lansia), ibu sedang menyusui bayi di bawah usia dua tahun, juga mereka yang mengidap gizi buruk, tuberculosis (TBC), gula darah dan demam. "Pemberian obat filariasis kepada mereka ditunda," katanya. Ciri-ciri filariasis adalah benjolan di ketiak dan kelir yang berulang-ulang seperti bisul disusul demam. Seorang penderita filariasis umumnya mengalami pembengkakan pada kaki atau tangan. Pada perempuan bisa berupa pembesaran payudara, sedangkan laki-laki di buah pelir. "Tanda-tanda itu menunjukkan penyakit sudah kronis," kata Ratna Hataul. Berdasarkan data Puskesmas Rijali, jumlah penduduk daerah binaannya sebanyak 44.838 jiwa, masing-masing di Desa Batumerah 37.546 jiwa dan di dusun Pandan Kasturi 7.292 jiwa. Stok obat filariasis yang diterima Puskesmas Rijali tahun ini yakni DEC dan Albendazol masing-masing 15.000 tablet dan Paracetamol 3.650 tablet. Pemberian obat kepada warga Desa Batumerah dan Dusun Pandan Kasturi merupakan tindakan preventif karena belum ditemukan pasien di dua daerah itu. Ratna Hataul menyatakan, bila stok obat itu tidak mencukupi jumlah pasien sasaran maka pihaknya akan mengajukan usul tambahan obat. "Mudah-mudahan pemberian obat filariasis ini selesai dalam satu minggu," katanya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010