Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) menyatakan, Kota Ternate pada Oktober 2020 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,49.
Kepala BPS Malut, Atas Parlindungan Lubis di Ternate, Senin, mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan, baik BPS Provinsi Malut maupun Kota Ternate, pada Oktober 2020 terjadi inflasi sebesar 0,28 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 104,20 pada September 2020 menjadi 104,49 pada Oktober 2020.
Tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2020 sebesar 0,63 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 1,20 persen.
Selain itu, perkembangan harga berbagai komoditi pada Oktober 2020 secara umum di Kota Ternate menunjukkan adanya kenaikan.
Atas mengemukakan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,04 persen dan terendah DKI Jakarta, Cirebon, Bekasi, dan Jember yakni 0,01 persen.
Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 1,81 persen dan terendah terjadi di Surabaya yakni 0,02 persen. Tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2020 (Oktober 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 0,63 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 1,20 persen.
"Memang, pada Oktober 2020, Kota Ternate mengalami inflasi pada empat kelompok pengeluaran, deflasi pada empat kelompok pengeluaran dan tiga kelompok pengeluaran stagnan. Kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,15 persen, kelompok, pakaian dan alas kaki 0,08 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,85 persen,serta kelompok kesehatan sebesar 0,62 persen," ujar Atas..
Begitu pula, untuk kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen, kelompok transportasi 1,09 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 4,43 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya ar 0,14 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
Kepala BPS Malut, Atas Parlindungan Lubis di Ternate, Senin, mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan, baik BPS Provinsi Malut maupun Kota Ternate, pada Oktober 2020 terjadi inflasi sebesar 0,28 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 104,20 pada September 2020 menjadi 104,49 pada Oktober 2020.
Tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2020 sebesar 0,63 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 1,20 persen.
Selain itu, perkembangan harga berbagai komoditi pada Oktober 2020 secara umum di Kota Ternate menunjukkan adanya kenaikan.
Atas mengemukakan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,04 persen dan terendah DKI Jakarta, Cirebon, Bekasi, dan Jember yakni 0,01 persen.
Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 1,81 persen dan terendah terjadi di Surabaya yakni 0,02 persen. Tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2020 (Oktober 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 0,63 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 1,20 persen.
"Memang, pada Oktober 2020, Kota Ternate mengalami inflasi pada empat kelompok pengeluaran, deflasi pada empat kelompok pengeluaran dan tiga kelompok pengeluaran stagnan. Kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,15 persen, kelompok, pakaian dan alas kaki 0,08 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,85 persen,serta kelompok kesehatan sebesar 0,62 persen," ujar Atas..
Begitu pula, untuk kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen, kelompok transportasi 1,09 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 4,43 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya ar 0,14 persen.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020