Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat pada September 2020 daerah ini kembali melakukan impor, menyusul pada Agustus tidak ada kegiatan itu.

"Impor Maluku pada September 2020 tercatat sebesar 4,29 juta dolar Amerika Serikat," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi di Ambon, Kamis.

Secara kumulatif nilai impor Maluku Januari-September 2020 mencapai 58,74 juta dolar Amerika Serikat atau menurun 64,58 persen dibanding periode yang sama pada 2019.

Negara asal impor Maluku selama Januari-September 2020 adalah Singapura dan Malaysia. Impor terbesar dari Singapura  dengan nilai  37,87 juta dolar Amerika Serikat.

Dia mengatakan,  komoditi yang diimpor berasal dari sektor migas melalui pelabuhan Yos Sudarso Ambon dan pelabuhan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah.

"Nilai Cost Insurance Freight (CIF) impor Maluku pada September 2020 sebesar 4,29 juta dolar Amerika Serikat. Pada September 2019 Maluku melakukan impor migas mencapai 5,11 juta dolar Amerika Serikat sehingga terjadi penurunan sebesar 59,58 persen secara year on year," kata Asep.

Impor Maluku selama September 2020 semuanya berasal dari sektor migas berupa bahan bakar motor tanpa timbal ( dari RON 90 dan lebih tetapi  di bawah RON 70 dan RON lainnya tidak dicampur.

Asep mengemukakan, volume impor Maluku pada September 2020 mencapai 9,87 ribu ton. Secara kumulatif pada Januari-September 2020 volume impor Maluku mencapai 157,51 ribu ton atau menurun 36,96 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.

"Sektor migas terjadi penurunan sekitar 36,65 persen disebabkan tidak ada impor migas pada Juli dan Agustus 2020," ujarnya.

Kontribusi sektor migas sangat dominan pada aktifitas impor Maluku.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020