Webinar arkeologi rumah peradaban tahun 2020 digelar Balai Arkeologi Maluku dalam rangka mengungkap sejarah kota Ambon

Sosialisasi yang dilakukan secara daring membahas upaya membangun kesadaran sejarah dan memaknai budaya di Ambon melibatkan 34 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di pulau Ambon, Kamis.

Kepala Balai Arkeologi Maluku Bambang Sugiyanto menyatakan, rumah peradaban merupakan kegiatan untuk menginformasikan hasil penelitian arkeologi yang telah dilaksanakan selama ini di provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Situasi pandemi COVID-19 kegiatan ini harus dilakukan secara virtual dalam bentuk sosialisasi dan diskusi hasil penelitian yang dilakukan selama ini.

"Situasi normal rumah peradaban dilakukan dengan sejumlah kegiatan seperti destinasi pendidikan dengan seminar, sosialisasi, workshop dan lomba-lomba untuk mengetahui bagaimana masyarakat mengapresiasi hasil penelitian arkeologi selama ini, " katanya.

Pihaknya melalui kegiatan ini  berupaya mengungkap, memaknai dan mengajak para siswa mencintai  arkeologi yang diawali dengan penelitian untuk mengungkap nilai sejarah dan budaya yang terpendam.

"Kita mengungkapkan dan menginformasikan ke masyarakat sehingga mencintai, contohnya Maluku disimbolkan dengan negeri 1000 benteng dan 1000 raja, tetapi jika ditanya bentengnya di mana saja, tidak banyak yang tahu dan kondisi benteng itu pun sekarang hanya esaja yang masih bagus, " ujarnya.

"Dalam kondisi normal kita mengajak anak SD dan SMP, karena seluruh kegiatan rumah peradaban termuat dalam buku pengayaan, " kata Bambang.

Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari Universitas Pattimura Ambon yakni guru besar Arkeologi Prof Dr Hermien L. Soselisa, dan pengajar Sejarah Johan Pattiasina.
 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020