PT Pertamina ( Persero) Regional Papua Maluku meminta aparat kepolisian dan pemerintah daerah setempat mengungkap modus kelangkaan minyak tanah.
"Setiap awal tahun selalu muncul berita kelangkaan minyak tanah, walaupun stok aman dan kami terus melakukan distribusi secara normal ke agen dan pangkalan baik di Maluku maupun Maluku Utara, " kata Unit Manager Communication, Ralation dan CSR Regional Papua Maluku, Edi Mangun, Jumat.
Dikatakannya, amanah UU Migas untuk pengawasan di luar jangkauan Pertamina melibatkan seluruh elemen dari Dinas Perindag dan aparat penegak hukum untuk dapat mengawasi mobilisasi pergerakan mobil minyak tanah.
Peristiwa kelangkaan minyak tanah kerap terjadi di awal tahun, karena itu pihaknya meminta bantuan aparat keamanan dan pemda untuk mengungkap modusnya.
"Kami meminta Disperindag dan aparat penegak hukum dapat membantu mengungkap apakah ada atau tidak modus operandi dengan kelangkaan minyak tanah ini," katanya.
Dijelaskannya, stok di terminal BBM di Maluku, Maluku Utara dan Papua masih aman untuk 15 hari ke depan.
Terlebih dalam minggu ini akan ada kapal pengangkut BBM yang akan bersandar di terminal Ambon dan Papua.
Sementara itu dalam penyaluran minyak tanah di agen atau pangkalan, kuota masih sesuai seperti awal dan tidak mengurangi jatah yang diberikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021