Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani, Kamis, mencanangkan vaksinasi COVID-19 untuk melindungi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh (imun) masyarakat dan menjaga produktivitas serta mengurangi dampak sosial dan ekonomi di daerah tersebut.

Gubernur menyatakan pelaksanaan kegiatan itu upaya untuk memberikan pemahaman, edukasi serta sosialisasi tentang hidup sehat dan aman serta pentingnya  vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat.

"Kita tahu bersama, Presiden RI Joko Widodo beserta jajaran kabinet, Kapolri serta panglima TNI telah menjalani vaksinasi COVID19, diliput oleh seluruh media cetak elektronik, serta disaksikan oleh jutaan mata rakyat indonesia" katanya.

Hal itu menandakan vaksin COVID-19 terbukti aman dan tidak menimbulkan efek samping. Aman karena telah melalui uji laboratorium BPOM RI, dan halal karena telah melalui sertifikasi label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pelaksanaan vaksinasi yang sama harus dilakukan di seluruh daerah di Indonesia termasuk Maluku Utara. Ini dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona tersebut, yang sejauh ini sudah menelan banyak sekali korban jiwa di seluruh dunia.

Salah satu jalan untuk tetap kuat dan sehat adalah melakukan vaksinasi secara menyeluruh kepada masyarakat agar bisa mengendalikan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Oleh karena itu pelaksanaan vaksinasi ini menjadi kewajiban bagi kita semua. Tim medis juga harus memperhatikan aturan yang telah ditetapkan sebagai petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi guna menghindari disfungsi vaksin," katanya

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan dr.Idhar Sidi Umar dalam laporannya menyampaikan vaksinasi COVID-19 tahap I di laksanakan pencanangan secara serentak pada hari ini tanggal 14 januari 2021 di 34 provinsi.

Pelaksanaan vaksinasi akan didahului dengan pemberian kepada pimpinan dan tokoh daerah yang terdiri unsur pejabat publik dan yang memenuhi kriterianya. Sasarannya kelompok usia 18-59 tahun, sedangkan kelompok usia di atas 60 tahun akan divaksinasi setelah tersedia data dukungan keamanan yang cukup untuk kelompok usia tersebut.

Sasaran vaksinasi tahap I (Januari-April 2021) adalah tenaga kesehatan dilakukan dalam jangka waktu luas dengan sistem pengaturan jadwal vaksinasi sehingga tidak mengganggu pelayanan kesehatan lainnya.

Berdasarkan surat dari Dirjen P2P Kemenkes RI No.SR.02.06/II/80/2021 tentang distribusi vaksin dan rencana pelaksanaan vaksinasi COVID-19, Data sasaran tahap I (Termin I) bulan Januari: yakni Kota Ternate : jumlah Nekes 1.664 Orang+ Pejabat publik 10 orang dengan jumlah vaksin 3.560 (2×Penyuntikan). Kota Tidore: Nakes 1.123 Orang + Pejabat publik 10 Orang dosis vaksin 2.280 (2× Penyuntikan).

Data sasaran tahap I (Termin 2) Bulan Februari-Maret yakni: 1. Halbar: Nekes 900 orang jumlah vaksin 1.800 (2× penyuntikan) 2. Halsel: Nakes 1.700 Orang jumlah vaksin 3.400 (2× penyuntikan) 3.Halteng: Nakes 440 orang jumlah vaksin 880 (2× penyuntikan) 4.Haltim: Nakes 840 orang jumlah vaksin 1.680 (2× penyuntikan) 5. Halut: Nakes 920 orang jumlah vaksin 1.840 (2× penyuntikan) 6. Kep Sula: Nakes 520 orang jumlah vaksin 1.040 (2× penyuntikan) 7.Pulau Morotai: Nakes 680 orang jumlah vaksin 1.360 (2×penyuntikan) 8.Taliabu: Nakes 540 orang jumlah vaksin 1.080 (2×penyuntikan) jadi jumlah sasaran keseluruhan Provinsi Maluku Utara sebanyak 844.232 Orang, adapun jumlah tempat fasyankes untuk pelaksanaan vaksinasi sebanyak 163 yang terdiri dari 147 Puskesmas dan Fasyankes non Puskesmas (RS+Klinik+KKP).

Pimpinan dan tokoh daerah yang terdiri dari pejabat publik dan yang memenuhi kriteria yang telah di vaksinasi yakni Wakapolda Malut, Rektor Unkhair Ternate, Wakajati Malut, Ketua IDI Wilayah Malut, Ketua Badan POM Malut, Kepala KKP Kls III Ternate, Ketua PPNI Malut, Ketua Persakmi Malut serta Kabid P2P Dinkes Provinsi Malut.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021