Volume sampah di Kota Ambon Provinsi Maluku mengalami penurunan sekitar 10 ton per hari di masa pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon,  Lusia Izaak di Ambon, Kamis, mengatakan, sepanjang tahun 2020 sampah yang terangkut dari TPS ke TPA mengalami penurunan, awalnya 176 ton menjadi 160-165 ton per hari.

Ia mengatakan, penurunan disebabkan berbagai pembatasan yang dilakukan pemerintah seperti anjuran bekerja dari rumah (work from home), kegiatan berskala besar yang dibatasi menjadi pemicu volume sampah alami penurunan.

Aktifitas masyarakat menjadi terbatas dan lebih banyak dari rumah selama pandemi, membuat sampah hanya dihasilkan dari rumah tangga.

"Selain itu banyaknya perkantoran yang memberlakukan WFH, serta tempat usaha yang tutup," katanya.

Kondisi pandemi, sampah medis berupa alat pelindung diri di rumah sakit, klinik dan dari dinas kesehatan merupakan salah satu penyumbang.

Selama tahun 2020 sampah medis ditangani Dinas LHKP Ambon, dibawa ke TPA tetapi di tahun 2021 akan ditangani penghasil sampah tersebut.

"Tahun 2021 penanganan sampah medis dikembalikan ke penghasil yakni dinkes dan rumah sakit atau klinik untuk dikelola pihak ketiga, " ujarnya.

Harus diakui kata Lusia, tingkat kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempat dan waktu yang telah ditetapkan masih rendah.

"Tempat dan waktu membuang sampah telah ditetapkan, tetapi masyarakat belum menyadari bahkan dengan seenaknya masih membuang sampah di lokasi seperti sungai, got bahkan di jalan, " katanya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021