Ambon (ANTARA) - Komunitas Lingkungan The Mulung kembali berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 860 kilogram saat melaksanakan kegiatan pembersihan di Pantai Wayasel, Latuhalat, Ambon.
“Kebetulan ini Mulung volume ke tiga dan spesial Hari Bumi se-Dunia 2024, kita berhasil kumpulan sampah sebanyak 53 kantong sampah atau 860 kilogram yang terdiri dari plastik, residu dan bahan berbahaya dan beracun,” kata Ketua The Mulung Ivan Lasamahu, di Ambon, Maluku, Senin.
Kegiatan ini melibatkan puluhan anggota The Mulung, termasuk relawan dari kalangan masyarakat sekitar dan mahasiswa, yang dengan antusias memungut sampah-sampah yang tercecer di sepanjang pantai. Mulai dari plastik, botol bekas, sampai dengan barang-barang lainnya, semuanya berhasil dikumpulkan dan diangkut.
"Kami sangat berterima kasih dengan partisipasi teman-teman semua dalam kegiatan ini. Kebersihan lingkungan pantai merupakan tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian alam kita," ujarnya.
Pantai Latuhalat adalah salah satu wisata alam yang indah di Ambon, namun kebersihannya kerap terganggu oleh sampah-sampah plastik dan limbah lainnya yang terbawa arus laut.
Kegiatan pembersihan ini menjadi bagian dari upaya untuk melestarikan keindahan pantai dan lingkungan sekitarnya.
"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli terhadap masalah lingkungan dan mengambil tindakan nyata dalam menjaga kebersihan serta kelestarian alam," harap Ivan.
The Mulung berencana untuk terus melaksanakan kegiatan pembersihan lingkungan secara berkala di berbagai lokasi strategis di sekitar Kota Ambon.
Mereka juga akan menggandeng lebih banyak pihak, termasuk instansi pemerintah dan swasta, serta masyarakat umum untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.
“Dengan semangat gotong royong dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, diharapkan kegiatan seperti ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif dalam melindungi alam dan sumber daya alam kita,” ucapnya.