Penjabat Wali Kota Ternate, Hasyim Daeng Barang meminta  personel TNI/Polri melakukan pengamanan rumah ibadah diperketat, menyusul adanya bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Kota Makassar pada 28 Maret 2021.

"Kami sudah koordinasi dengan Forkompimda, FKUB maupun tokoh masyarakat agar tetap waspada, saling menghormati antarumat beragama. Saya juga butuh laporan dari ormas,  baik itu dari organisasi Kristen maupun Islam, termasuk Kapolres dan Dandim kota Ternate," katanya di Ternate, Selasa.

Peristiwa peledakan di depan gereja Katerdal kota Makassar yang diduga merupakan bom bunuh diri memicu banyak protes keras dan kecaman dari berbagai pihak.

Hasyim yang ditemui sejumlah wartawan juga mengaku geram dengan kejadian tersebut, bahkan dirinya mengecam perbuatan biadab tersebut.

Dia menyatakan, telah berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan kondisi kota Ternate aman atau tidak.

"Saya agak khawatir, karena Ternate ini kan pernah mengalami perpecahan pada 1999, sehingga kita perlu antisipasi sejak dini, jangan sampai sudah terjadi baru menyesal," ujar Hasyim. 

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat kota Ternate untuk tetap waspada, tetap menjaga kondisi ketentraman di wilayah masing-masing dan saling menghormati antarumat beragama.

Dia mengemukakan, ada penambahan personel dari pihak TNI dan Polri untuk pengamanan, pasalnya beberapa hari lagi umat Kristen memperingati hari Kematian Isa Almasih pada 2 April 2021, sehingga meminta kepada Dandim 1501/Ternate dan Kapolres kota Ternate untuk pengamanan lebih diperketat lagi, apalagi tempat-tempat ibadah seperti gereja di kota Ternate memiliki jarak yang tidak jauh, sehingga dikhawatirkan terjadi kemacetan, jika nantinya akan ada pelaksanaan Jumat Agung.

"Umat Kristen akan melakukan Jumat Agung dan ada 11 rangkaian ibadah kemudian kurang lebih ada 12 gereja di kota Ternate, sehingga saya minta ke Kapolres dan Dandim untuk menambah personel untuk pengamanan," tandas Hasyim. 

Bukan hanya di gereja, Pemkot Ternate juga meminta pengawasan untuk area pelabuhan dan bandara diperketat. Hal ini dilakukan mengingat kota Ternate sebagai kota jasa,  di mana siapa saja bisa keluar masuk, sehingga perlu adanya ekstra pengamanan.

"Pengamanan di bandara dan pelabuhan sebagai pintu masuk Kota Ternate dan ada SOPnya sudah ada tinggal kita perketat saja," tegas Hasyim..
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021