Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) dan seluruh jajaran Polres meningkatkan pengamanan dan memperketat pintu masuk kantor, usai penyerangan yang dilakukan oleh seorang wanita diduga kelompok teroris di Mabes Polri pada Rabu (31/3).

Waka Polda Malut, Brigjen Pol Eko Para Setyo Siswanto di Ternate, Kamis, mengatakan, setelah aksi bom bunuh diri di Gereja Makassar dan penyerangan di gedung Mabes Polri oleh terduga teroris, sehingga Kapolda Malut langsung memerintahkan semua pintu masuk kantor baik di Mapolda maupun Jajaran Polres dan Polsek yang tersebar di sepuluh kabupaten/ kota agar meningkatkan pengamanan

Dia menjelaskan, langkah ini untuk menjamin keamanan kepada masyarakat serta mengingatkan  seluruh anggota kepolisian saat bertugas di lapangan untuk meningkatkan kewaspadaan.

Selain itu, kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir adanya pelayanan publik di kantor Kepolisian, karena walau pun pengamanan diperketat, tetapi pelayanan masih terlaksana seperti biasa.

"Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat di daerah ini, apabila melihat orang - orang yang mencurigakan maka segera melaporkan kepada pihak keamanan baik kepolisian atau TNI," ujarnya.

Wakapolda mengajak seluruh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan pihak terkait mari bersatu melawan paham radikalisme.

Sebelumnya, aksi bom bunuh yang terjadi di Gereja Kathedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/03), mengakibatkan belasan orang luka - luka dan dua orang terduga teroris tewas.

Sedangkan pada Rabu (31/3) , aksi teroris kembali terjadi dengan salah satu wanita yang diduga teroris melakukan aksi penyerangan di Mabes Polri, sehingga petugas kepolisian langsung menembaknya. 
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021