"Seobok" merupakan salah satu film Korea Selatan yang bisa dibilang telah dinantikan banyak orang lantaran para pemain film papan atas dan premis ceritanya yang menarik.
Film ini berpusat pada Min Ki-heon (Gong Yoo) yang merupakan mantan agen badan intelijen, dan Seobok (Park Bo-gum), sosok klon manusia pertama yang dibuat melalui kloning sel induk dan rekayasa genetika.
Ki-heon, saat itu mengalami trauma dan dikisahkan memiliki penyakit kritis yang akan merenggut nyawanya dalam waktu dekat. Ia tiba-tiba, dihubungi oleh kepala Badan Intelijen Korea Chief Ahn (Jo Woo-jin) ditugaskan untuk mengawal Seobok.
Seobok sendiri memiliki rahasia hidup kekal. Keduanya lalu terjerat dalam situasi berbahaya karena beberapa kekuatan ingin menguasai Seobok, demi mengambil kepentingannya masing-masing.
Nama Seobok sendiri diambil dari interpretasi modern dari tokoh sejarah yang bernama Xu Fu, seorang tokoh dari Dinasti Qin. Dikisahkan, Xu Fu merupakan seorang tabib yang dikirim oleh Raja Qin Shi Huang ke lautan timur China demi mencari obat keabadian.
Film dibuka dengan pengenalan Ki-heon sebagai lakon utama. Dengan adegan dan dialog yang cepat, pembukaan film terasa begitu intens, terlebih ketika sosok Chief Ahn hadir dan segera memberikan konflik pertama dalam cerita, dan sekilas soal latar belakang dan trauma Ki-heon di masa lalu.
Lakon utama lainnya, Seobok, juga dikenalkan tak lama setelahnya. Penonton dengan segera diberikan cerita singkat mengenai klon manusia yang memiliki rahasia hidup abadi ini, dengan tempo yang kurang lebih sama cepatnya.
Penonton juga tak lama disuguhkan dengan petualangan penuh aksi Ki-heon yang ditugaskan untuk menjaga Seobok dari incaran banyak pihak demi mendapatkan rahasia hidup kekal tersebut. Menontonnya di layar lebar rasanya memang pilihan yang tepat untuk menikmati semua adegan menegangkan yang disajikan.
"Seobok" sendiri merupakan film bergenre sci-fi pertama di Korea Selatan yang mengangkat tema tentang human cloning.
Dengan sequence aksi yang menghibur, ditambah dengan premis cerita menarik dan konflik yang tidak terlalu memusingkan, membuat film ini begitu menyenangkan untuk ditonton.
"Seobok" sendiri memulai pengambilan gambar utamanya pada Mei 2019. Film dengan biaya produksi 16,5 miliar won tersebut sebelumnya diperkirakan akan dirilis pada Desember 2020, tetapi peluncurannya ditunda karena pandemi COVID-19 yang belum terkendali.
Akhirnya, film tersebut akan tayang serentak di bioskop dan melalui media streaming TVING pada tanggal 15 April 2021 di Korea Selatan.
Tak lengkap rasanya membicarakan film ini tanpa kedua aktor utamanya, yaitu Gong Yoo dan Park Bo-gum yang sudah tidak asing bagi penggemar film dan serial Korea. Keduanya menyuguhkan penampilan yang menggugah -- seakan mengajak penonton untuk tetap memberikan atensi penuh kepada jalannya cerita.
"Seobok" sendiri merupakan ajang comeback bagi Park Bo-gum setelah lima tahun vakum dari perfilman Korea dikarenakan mengikuti program wajib militer. Begitu juga dengan Gong Yoo yang belakangan waktu ini juga tidak terlalu disibukkan dengan produksi film.
Chemistry keduanya sebagai Ki-heon yang agresif dan Seobok yang tenang, memberikan bumbu dan dinamika cerita yang begitu hangat sekaligus menggelitik. Terdapat beberapa adegan yang sangat menggemaskan dan berhasil membuat penonton di studio rehat sejenak dari action sequences yang menegangkan.
Tak hanya itu, keduanya juga sukses menyampaikan kisah masa lalu karakter utama yang akhirnya terungkap seiring berjalannya film. Ada sejumlah momen emosional yang mampu dieksekusi dengan baik oleh Gong Yoo dan Bo-gum -- terutama Bo-gum yang memerankan Seobok -- yang bisa dibilang bukan seorang manusia -- pada akhirnya bisa merasakan banyak perasaan mulai dari gembira, kesedihan, hingga amarah dan rasa kecewa.
Diimbangi dengan arc dari Ki-heon dan sederet cuplikan "kehidupan" Seobok, semakin menimbulkan kedekatan dan kehangatan tersendiri bagi audiens, serta menggugah sudut pandang baru akan makna kehidupan dari klon yang tidak mengenal apa itu kematian.
Masih bicara soal lakon, Jo Woo-jin sebagai Chief Ahn sangat mencuri perhatian. Aktor veteran Korea Selatan ini berhasil membuat penonton merasa gregetan karena berbagai cara yang ia pilih di dalam cerita.
Di sisi lain, sutradara Lee Yong-ju juga terlihat memiliki visi yang jelas pada film, walaupun mungkin ada beberapa babak di mana alurnya terasa begitu lambat, pun sebaliknya.
Namun, tidak terelakkan bahwa visualnya -- mulai dari babak dan adegan aksinya, CGI yang bisa terbilang mulus, hingga color grading-nya sangat memanjakan mata.
Scoring dan sound editing yang tepat juga melengkapi visualnya yang cantik tersebut.
Rasanya kehadiran "Seobok" sebagai film ketiga sutradara Lee semakin melengkapi portofolionya yang semakin matang setelah "Possessed" (2009) dan "Architecture 101" (2021).
Secara keseluruhan, "Seobok" mampu mengajak penontonnya untuk ikut menyimak, menghubungkan satu misteri dengan lainnya, dan membuka sisi baru tentang manusia dan kehidupan.
Dengan dinamika di antara tokoh-tokoh utamanya, ditambah dengan visual cantik nan penuh aksi, menambah sisi estetika film dan rasanya begitu cocok untuk disaksikan di layar lebar.
Di Indonesia sendiri, "Seobok" akan tayang melalui jaringan bioskop CGV mulai tanggal 15 April 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Film ini berpusat pada Min Ki-heon (Gong Yoo) yang merupakan mantan agen badan intelijen, dan Seobok (Park Bo-gum), sosok klon manusia pertama yang dibuat melalui kloning sel induk dan rekayasa genetika.
Ki-heon, saat itu mengalami trauma dan dikisahkan memiliki penyakit kritis yang akan merenggut nyawanya dalam waktu dekat. Ia tiba-tiba, dihubungi oleh kepala Badan Intelijen Korea Chief Ahn (Jo Woo-jin) ditugaskan untuk mengawal Seobok.
Seobok sendiri memiliki rahasia hidup kekal. Keduanya lalu terjerat dalam situasi berbahaya karena beberapa kekuatan ingin menguasai Seobok, demi mengambil kepentingannya masing-masing.
Nama Seobok sendiri diambil dari interpretasi modern dari tokoh sejarah yang bernama Xu Fu, seorang tokoh dari Dinasti Qin. Dikisahkan, Xu Fu merupakan seorang tabib yang dikirim oleh Raja Qin Shi Huang ke lautan timur China demi mencari obat keabadian.
Film dibuka dengan pengenalan Ki-heon sebagai lakon utama. Dengan adegan dan dialog yang cepat, pembukaan film terasa begitu intens, terlebih ketika sosok Chief Ahn hadir dan segera memberikan konflik pertama dalam cerita, dan sekilas soal latar belakang dan trauma Ki-heon di masa lalu.
Lakon utama lainnya, Seobok, juga dikenalkan tak lama setelahnya. Penonton dengan segera diberikan cerita singkat mengenai klon manusia yang memiliki rahasia hidup abadi ini, dengan tempo yang kurang lebih sama cepatnya.
Penonton juga tak lama disuguhkan dengan petualangan penuh aksi Ki-heon yang ditugaskan untuk menjaga Seobok dari incaran banyak pihak demi mendapatkan rahasia hidup kekal tersebut. Menontonnya di layar lebar rasanya memang pilihan yang tepat untuk menikmati semua adegan menegangkan yang disajikan.
"Seobok" sendiri merupakan film bergenre sci-fi pertama di Korea Selatan yang mengangkat tema tentang human cloning.
Dengan sequence aksi yang menghibur, ditambah dengan premis cerita menarik dan konflik yang tidak terlalu memusingkan, membuat film ini begitu menyenangkan untuk ditonton.
"Seobok" sendiri memulai pengambilan gambar utamanya pada Mei 2019. Film dengan biaya produksi 16,5 miliar won tersebut sebelumnya diperkirakan akan dirilis pada Desember 2020, tetapi peluncurannya ditunda karena pandemi COVID-19 yang belum terkendali.
Akhirnya, film tersebut akan tayang serentak di bioskop dan melalui media streaming TVING pada tanggal 15 April 2021 di Korea Selatan.
Tak lengkap rasanya membicarakan film ini tanpa kedua aktor utamanya, yaitu Gong Yoo dan Park Bo-gum yang sudah tidak asing bagi penggemar film dan serial Korea. Keduanya menyuguhkan penampilan yang menggugah -- seakan mengajak penonton untuk tetap memberikan atensi penuh kepada jalannya cerita.
"Seobok" sendiri merupakan ajang comeback bagi Park Bo-gum setelah lima tahun vakum dari perfilman Korea dikarenakan mengikuti program wajib militer. Begitu juga dengan Gong Yoo yang belakangan waktu ini juga tidak terlalu disibukkan dengan produksi film.
Chemistry keduanya sebagai Ki-heon yang agresif dan Seobok yang tenang, memberikan bumbu dan dinamika cerita yang begitu hangat sekaligus menggelitik. Terdapat beberapa adegan yang sangat menggemaskan dan berhasil membuat penonton di studio rehat sejenak dari action sequences yang menegangkan.
Tak hanya itu, keduanya juga sukses menyampaikan kisah masa lalu karakter utama yang akhirnya terungkap seiring berjalannya film. Ada sejumlah momen emosional yang mampu dieksekusi dengan baik oleh Gong Yoo dan Bo-gum -- terutama Bo-gum yang memerankan Seobok -- yang bisa dibilang bukan seorang manusia -- pada akhirnya bisa merasakan banyak perasaan mulai dari gembira, kesedihan, hingga amarah dan rasa kecewa.
Diimbangi dengan arc dari Ki-heon dan sederet cuplikan "kehidupan" Seobok, semakin menimbulkan kedekatan dan kehangatan tersendiri bagi audiens, serta menggugah sudut pandang baru akan makna kehidupan dari klon yang tidak mengenal apa itu kematian.
Masih bicara soal lakon, Jo Woo-jin sebagai Chief Ahn sangat mencuri perhatian. Aktor veteran Korea Selatan ini berhasil membuat penonton merasa gregetan karena berbagai cara yang ia pilih di dalam cerita.
Di sisi lain, sutradara Lee Yong-ju juga terlihat memiliki visi yang jelas pada film, walaupun mungkin ada beberapa babak di mana alurnya terasa begitu lambat, pun sebaliknya.
Namun, tidak terelakkan bahwa visualnya -- mulai dari babak dan adegan aksinya, CGI yang bisa terbilang mulus, hingga color grading-nya sangat memanjakan mata.
Scoring dan sound editing yang tepat juga melengkapi visualnya yang cantik tersebut.
Rasanya kehadiran "Seobok" sebagai film ketiga sutradara Lee semakin melengkapi portofolionya yang semakin matang setelah "Possessed" (2009) dan "Architecture 101" (2021).
Secara keseluruhan, "Seobok" mampu mengajak penontonnya untuk ikut menyimak, menghubungkan satu misteri dengan lainnya, dan membuka sisi baru tentang manusia dan kehidupan.
Dengan dinamika di antara tokoh-tokoh utamanya, ditambah dengan visual cantik nan penuh aksi, menambah sisi estetika film dan rasanya begitu cocok untuk disaksikan di layar lebar.
Di Indonesia sendiri, "Seobok" akan tayang melalui jaringan bioskop CGV mulai tanggal 15 April 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021