Dinas Kesehatan Kota Ambon mendorong partisipasi masyarakat untuk menekan angka penyakit demam berdarah dengue (DBD) karena selama Januari hingga pertengahan April 2021 telah tercatat 20 kasus.
"Kita terus menekan angka kasus DBD agar jumlahnya tidak meningkat hingga akhir tahun, terutama di kondisi pandemi COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy di Ambon, Rabu.
Dinkes Kota Ambon periode Januari-pertengahan April 2021 tercatat 20 kasus DBD tersebar di sejumlah tempat, yakni Kayu Putih, Skip, Batu Gantung Dalam, dan kawasan BTN Kawana.
Dia menjelaskan upaya menekan kasus DBD membutuhkan partisipasi masyarakat, terutama terkait dengan pencegahan di masing-masing lingkungan melalui peran mereka menjaga kebersihan lingkungan.
Dalam mengantisipasi penyebaran DBD, pihaknya mengintensifkan pengasapan di sejumlah lingkungan rawan serangan DBD, di mana sudah terdapat kasus positif DBD dan telah dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE).
Selain itu, kata dia, menggiatkan abatesasi secara gratis kepada masyarakat. Warga dapat memperoleh abate di puskesmas terdekat.
Ia mengakui masyarakat lebih intensif menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan 3M Plus (mengubur, menguras, menutup, dan menimbun), mengingat sekarang ini sudah masuk musim hujan.
"Gerakan 3M Plus merupakan gerakan bersama menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal masyarakat, agar terhindar dari perkembangbiakan nyamuk penyebar penyakit DBD," katanya.
Wilayah di Kota Ambon yang rawan serangan DBD, yakni kawasan Kayu Putih, Lateri, Bentas, Hative Kecil, dan Passo.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Kita terus menekan angka kasus DBD agar jumlahnya tidak meningkat hingga akhir tahun, terutama di kondisi pandemi COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy di Ambon, Rabu.
Dinkes Kota Ambon periode Januari-pertengahan April 2021 tercatat 20 kasus DBD tersebar di sejumlah tempat, yakni Kayu Putih, Skip, Batu Gantung Dalam, dan kawasan BTN Kawana.
Dia menjelaskan upaya menekan kasus DBD membutuhkan partisipasi masyarakat, terutama terkait dengan pencegahan di masing-masing lingkungan melalui peran mereka menjaga kebersihan lingkungan.
Dalam mengantisipasi penyebaran DBD, pihaknya mengintensifkan pengasapan di sejumlah lingkungan rawan serangan DBD, di mana sudah terdapat kasus positif DBD dan telah dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE).
Selain itu, kata dia, menggiatkan abatesasi secara gratis kepada masyarakat. Warga dapat memperoleh abate di puskesmas terdekat.
Ia mengakui masyarakat lebih intensif menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan 3M Plus (mengubur, menguras, menutup, dan menimbun), mengingat sekarang ini sudah masuk musim hujan.
"Gerakan 3M Plus merupakan gerakan bersama menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal masyarakat, agar terhindar dari perkembangbiakan nyamuk penyebar penyakit DBD," katanya.
Wilayah di Kota Ambon yang rawan serangan DBD, yakni kawasan Kayu Putih, Lateri, Bentas, Hative Kecil, dan Passo.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021