Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Ternate mengusulkan mendiang Albert Papilaya diabadikan menjadi nama sasana tinju atau jalan sebagai bentuk penghargaan atas prestasinya untuk Indonesia melalui cabang olahraga tinju.
"Kami akan mengusulkan agar nama Albert Papilaya dapat abadikan sebagai nama sasana maupun jalan khususnya di kawasan Sangaji Kota Ternate," kata Ketua KONI Kota Ternate Lukman Polii di Ternate, Minggu.
Menurut dia, penggunaan nama Albert Papilaya untuk sasana tinju maupun nama jalan di kawasan Sangaji memang layak mengingat petinju kelahiran Tobelo, Maluku Utara, 15 September 1967 itu layak untuk mendapatkannya mengingat prestasi yang telah ditorehkan baik level nasional maupun internasional.
Selama menekuni cabang olahraga tinju, legenda tinju amatir Indonesia mengoleksi empat medali emas di PON, tujuh medali emas SEA Games dan juga meraih prestasi di Piala Presiden.
Lukman menjelaskan, penggunaan nama-nama atlet berprestasi sangat beralasan, seperti lapangan bulu tangkis Rexy Mainaky di Kalumpang Kota Ternate, karena prestasinya membanggakan bangsa dan negara.
"Ini adalah simbol sebuah penghargaan bagi Albert Papilaya," kata Lukman menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Ternate, Sutopo Abdullah menyatakan Pemerintah Daerah dan masyarakat Maluku Utara merasa kehilangan atas meninggalnya petinju Albert Papilaya, Minggu pukul 00.45 WIB atau 02.45 WIT setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Dr H Chasan Boesoerie Ternate.
"Masyarakat dan pemerintah daerah merasa kehilangan dengan meninggalnya petinju legendaris Albert Papilaya dan tentunya almarhum merupakan simbol atlet asal Maluku Utara yang berprestasi hingga tingkat internasional," katanya.
Menurut dia, sosok mendiang Albert Papilaya sangat peduli terhadap prestasi olahraga tinju khususnya Ternate dan Maluku Utara.
"Dimana, setiap kali dalam kesempatan saya membawa atlet tinju asal Maluku Utara yang akan berlaga di Jakarta, Albert Papilaya selalu hadir memberikan support dan memberikan dukungan secara finansial kepada atlet-atlet asal Ternate ketika di Jakarta," pungkas Sutopo Abdullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Kami akan mengusulkan agar nama Albert Papilaya dapat abadikan sebagai nama sasana maupun jalan khususnya di kawasan Sangaji Kota Ternate," kata Ketua KONI Kota Ternate Lukman Polii di Ternate, Minggu.
Menurut dia, penggunaan nama Albert Papilaya untuk sasana tinju maupun nama jalan di kawasan Sangaji memang layak mengingat petinju kelahiran Tobelo, Maluku Utara, 15 September 1967 itu layak untuk mendapatkannya mengingat prestasi yang telah ditorehkan baik level nasional maupun internasional.
Selama menekuni cabang olahraga tinju, legenda tinju amatir Indonesia mengoleksi empat medali emas di PON, tujuh medali emas SEA Games dan juga meraih prestasi di Piala Presiden.
Lukman menjelaskan, penggunaan nama-nama atlet berprestasi sangat beralasan, seperti lapangan bulu tangkis Rexy Mainaky di Kalumpang Kota Ternate, karena prestasinya membanggakan bangsa dan negara.
"Ini adalah simbol sebuah penghargaan bagi Albert Papilaya," kata Lukman menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Ternate, Sutopo Abdullah menyatakan Pemerintah Daerah dan masyarakat Maluku Utara merasa kehilangan atas meninggalnya petinju Albert Papilaya, Minggu pukul 00.45 WIB atau 02.45 WIT setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Dr H Chasan Boesoerie Ternate.
"Masyarakat dan pemerintah daerah merasa kehilangan dengan meninggalnya petinju legendaris Albert Papilaya dan tentunya almarhum merupakan simbol atlet asal Maluku Utara yang berprestasi hingga tingkat internasional," katanya.
Menurut dia, sosok mendiang Albert Papilaya sangat peduli terhadap prestasi olahraga tinju khususnya Ternate dan Maluku Utara.
"Dimana, setiap kali dalam kesempatan saya membawa atlet tinju asal Maluku Utara yang akan berlaga di Jakarta, Albert Papilaya selalu hadir memberikan support dan memberikan dukungan secara finansial kepada atlet-atlet asal Ternate ketika di Jakarta," pungkas Sutopo Abdullah.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021