Masyarakat Pulau Dawera dan Pulau Dawelor, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), mengharapkan kebijakan pihak PT. (Persero) PLN agar bisa menyalurkan secara langsung bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin diesel pembangkit listrik ke daerah itu.

"Distribusi BBM jenis solar untuk mesin pembangkit listrik selama ini dilakukan PLN melalui jalur laut dari Saumlaki, ibu kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) tidak langsung ke Letwurun di Kabupaten MBD.  Namun bisa langsung singgah di Pulau Dawera," kata masyarakat setempat, Yan Saily yang dihubungi dari Ambon, Selasa.

Menurut dia, kapal yang mengangkut BBM untuk mesin pembangkit listrik dari pelabuhan Saumlaki biasanya menuju pelabuhan Letwurun di Pulau Babar , selanjutnya  warga Dawera-Dawelor harus menggunakan speedboat ke Letwurung untuk mengambil jatah BBM.

Akibatnya, sering terjadi kecelakaan laut,  dimana speedboat yang mengambil BBM di Letwurun, Kecamatan Babar Timur terbalik akibat dihantam gelombang tinggi dan angin kencang seperti yang terjadi pada beberapa waktu lalu.

"Memang kecelakaan laut ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun,  jatah BBM jenis solar untuk mesin pembangkit listrik tertumpah dan masyarakat di dua pulau ini gelap-gulita selama beberapa bulan," ujar Saily.

Sehingga diharapkan kepada pihak PT. PLN (Persero) dalam menyalurkan BBM bisa secara langsung ke Dawelor dan Dawera agar tidak lagi diambil warga di Letwurung sehingga biaya distribusi tidak terlalu mahal dan pemasokan terjamin.

Saily mengemukakan, pemerintah desa setempat sudah pernah melayangkan surat ke PT. PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara agar penyaluran BBM dari Kota Saumlaki langsung ke pelabuhan Watuwei di Pulau Dawelor dan Dawera namun belum ada respons balik.

Dia menambahkan, di dua palau tersebut terdapat beberapa desa yang sudah mendapatkan pelayanan listrik seperti Desa Weratan, sedangkan sejumlah desa lainnya sementara diupayakan pemasangan jaringan listrik.
 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021