Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan evaluasi implementasi gerakan kota cerdas atau "smart city".
Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler, di Ambon, Senin, mengatakan, implementasi evaluasi kota cerdas yang ditindaklanjuti dengan kegiatan peninjauan lapangan, bertujuan untuk memberikan pembimbingan tentang cara melakukan evaluasi program tersebut.
Selain itu melakukan pemeriksaan kembali tehadap hasil evaluasi yang diperoleh dalam kurun waktu 2018-2020. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat membantu daerah untuk meningkatkan nilai evaluasi pada 2021.
Dijelaskannya, dalam membangun Ambon kota ceras, terdapat enam dimensi yaitu smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment.
Evaluasi kota cerdas saat ini, kota Ambon menyampaikan enam program kerja unggulan, yang mewakili setiap enam dimensi.
Program kerja unggulan dimaksud yakni pembangunan command center (Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian), fasilitas pengembangan karya musik (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan), pengembangan urban farming dan pertanian organik (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan)
Selain itu "on the spot promotion KB” dan pelayanan kb mobile (Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana), forum anak kota ambon (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Masyarakat dan Desa), serta pembuatan bank sampah (Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Persampahan).
Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PAN RB, menyelenggarakan program gerakan menuju 100 kota cerdas pada periode 2017-2019.
Program tersebut pada 2019 telah diterapkan di100 kabupaten/kota terpilih, salah satunya kota Ambon.
"Selanjutnya evaluasi terhadap implementasi gerakan kota cerdas pada setiap kabupaten/kota akan terus dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun," tandas Syarif.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021