Badan Ketahanan Pangan Maluku dan Internasional Fund for Agriculture Development menjalin kerja sama untuk menguatkan sumber daya manusia petani miskin di 150 desa di lima kabupaten. Lima Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Buru, Buru Selatan, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur dan Maluku Tengah, kata Kepala BKP Maluku Syuryadi Sabirin kepada ANTARA di Ambon, Senin. "Tahun pertama dari proyek bersama IFAD ini akan diisi dengan penguatan SDM petani yakni dengan pelatihan dan demonstrasi budi daya tanaman dan pengembangannya sehingga pada 2012 mereka sudah mandiri," katanya. Ia menyatakan, penguatan kapasitas gabungan kelompok tani (Gapoktan) dimaksudkan agar mereka mampu mengelola komoditas unggulan di daerah masing-masing dengan memperhatikan aspek sosial budaya, potensi lahan dan pasar ekonomi. "Nantinya untuk bidang pertanian dan peternakan ada beberapa yang bisa dipilih oleh petani yang penting cocok menurut alam, budaya dan aspek ekonomi," katanya. Sabirin menjelaskan, kerja sama BKP Maluku dan IFAD untuk peningkatan kesejahteraan petani kecil akan dimulai pada 2011 dan berlangsung selama delapan tahun, difokuskan pada 30 desa miskin yang berada di lima kabupaten yang memiliki jumlah kepala keluarga (KK) miskin di atas 30 persen. "Kami juga akan melatih dan memberdayagunakan petugas pendamping petani, terutama di tingkat kecamatan dan kabupaten," ujarnya. Ia menambahkan, tidak hanya mengembangkan produktivitas usaha tani terpadu, tapi program tersebut juga diarahkan mendorong peningkatan taraf hidup dan gender yakni dengan memberikan peralatan yang bisa digunakan para ibu rumah tangga untuk turut membantu perekonomian keluarga sehingga mereka bisa mengolah sendiri hasil panennya. "Selain pengelolaan sumber daya alam serta pembangunan infrastruktur desa, juga akan dikembangkan manajemen dan kelembagaan kelompok serta keuangan desa setempat," kata Syuryadi Sabirin.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010