Petenis non unggulan dari Republik Ceko Barbora Krejcikova meraih gelar tunggal putri French Open. Ia tetap tak jumawa dengan menyampaikan penghormatan kepada
mendiang Jana Novotna yang menjadi mentornya yang juga juara Wimbledon 1998 dan meninggal dunia karena kanker pada 2017.
"Dia sungguh inspirasi saya. Saya sungguh merindukan dia. Saya harap dia bahagia saat ini," kata Krejcikova dengan emosional seperti dikutip Reuters, Minggu.
Baca juga: Krejcikova tantang Pavlyuchenkova di final Grand Slam Paris
Petenis Barbora Krejcikova menuntaskan transisi menakjubkan dari seorang spesialis ganda menjadi juara tunggul putri Grand Slam setelah menaklukkan petenis Rusia Anastasia Pavlyuchenkova dalam final French Open, Sabtu malam waktu setempat, untuk pertama kalinya menjuarai Grand Slam.
Mantan ganda putri nomor satu dunia berusia 25 tahun itu mengalahkan Pavlyuchenkova 6-1, 2-6, 6-4 untuk menjadi petenis Ceko pertama yang mengangkat trofi Suzanne Lenglen sejak Hana Mandlikova yang mewakili bekas Cekoslowakia pada 1981.
Krejcikova tercecer di luar 100 besar dunia sebelum French Open edisi September tahun lalu namun perjalanan pada babak keempat di Paris mengubah karir tunggalnya.
Persiapannya menjadi jauh lebih solid tahun ini ketika dia untuk pertama kalinya merebut gelar WTA di Strasbourg menjelang turnamen Roland Garros. Menyusul kemenangan Sabtu itu, Krejcikova memperpanjang catatan kemenangannya menjadi 12 laga.
Dia memasuki Paris dengan bekal peringkat ke-33 yang merupakan tertinggi selama karirnya dan akan melesat ke urutan 15 ketika peringkat dunia diperbarui Senin esok.
Baca juga: Djokovic depak "Raja Tanah Liat" di semifinal Roland Garros 2021, begini jalannya laga
"Sulit untuk melukiskan dalam kata-kata saat ini. Saya tak menyangka pada apa yang telah terjadi, bahwa saya baru saja menjuarai Grand Slam," kata Krejcikova, yang menjadi petenis putri yang memenangi turnamen besar pertama di Paris untuk tahun keenam berturut-turut.
Krejcikova bisa menyandingkan gelar itu dengan gelar ganda putri French Open bersama petenis Ceko Katerina Siniakova di mana duo ini berusaha menjuarai gelar ganda kedua di Roland Garros menyusul sukses 2018.
Kemenangan itu juga bisa membuatnya memuncaki peringkat ganda putri.
Di lapangan Philippe Chatrier yang dibakar matahari, Krejcikova dan Pavlyuchenkova mendominasi setiap set sebelum petenis Ceko itu melesat menjelang break servis dan menuntaskan kemenangan itu hanya di bawah dua jam.
Adalah Pavlyuchenkova yang mengawali final itu dengan catatan percaya diri dengan mematahkan petenis non unggulan dari Ceko itu pada awal laga tapi itu hanya satu-satunya gim yang dia bisa menang pada set pembuka ketika Krejcikova merebut enam gim berturut-turut.
Krejcikova mulai mencecar petenis Rusia itu dengan groundstroke cepat nan kerasnya yang sulit diatasi Pavlyuchenkova.
Dia bisa menciptakan lagi break pada gim kedua berkat forehand lob yang terbang di atas kepala Pavlyuchenkova yang bergerak maju dan mendarat di garis lapangan.
Pavlyuchenkova berusaha bangkit tetapi tak bisa menemukan solusi bagaimana mematahkan taktik bermain petenis Ceko tersebut pada set pembuka, namun bisa melesat memimpin sampai 5-1 pada set kedua.
Baca juga: Serena dihentikan Rybakina di babak 16 besar French Open
Namun masalah pada kaki kirinya membatasi pergerakan dia dan setelah memegang kendali 5-2 dia mendapatkan perawatan media di lapangan sampai kemudian pahanya dibalut.
Dia mematahkan servis Krejcikova setelah kembali masuk lapangan dan akhirnya menyamakan kedudukan set 1-1.
Kedua pemain menaikkan level permainannya pada set penentuan, dan setelah berbalas break, Krejcikova menemukan ritmenya untuk memimpin 4-3.
Krejcikova sempat menyianyiakan dua match poin pada gim kesembilan dan melakukan double fault pada kedudukan 5-4 up sebelum Pavlyuchenkova memukulkan raket untuk mengembalikan bola lawannya namun melebar dari garis sampai akhirnya menyudahi laga ini.
Krejcikova sempat kebingungan namun akhirnya mengangkat tangannya ke udara sebelum memeluk lawannya di net.
Baca juga: Federer mundur dari Roland Garros dan French Open, demi persiapan Wimbledon
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
mendiang Jana Novotna yang menjadi mentornya yang juga juara Wimbledon 1998 dan meninggal dunia karena kanker pada 2017.
"Dia sungguh inspirasi saya. Saya sungguh merindukan dia. Saya harap dia bahagia saat ini," kata Krejcikova dengan emosional seperti dikutip Reuters, Minggu.
Baca juga: Krejcikova tantang Pavlyuchenkova di final Grand Slam Paris
Petenis Barbora Krejcikova menuntaskan transisi menakjubkan dari seorang spesialis ganda menjadi juara tunggul putri Grand Slam setelah menaklukkan petenis Rusia Anastasia Pavlyuchenkova dalam final French Open, Sabtu malam waktu setempat, untuk pertama kalinya menjuarai Grand Slam.
Mantan ganda putri nomor satu dunia berusia 25 tahun itu mengalahkan Pavlyuchenkova 6-1, 2-6, 6-4 untuk menjadi petenis Ceko pertama yang mengangkat trofi Suzanne Lenglen sejak Hana Mandlikova yang mewakili bekas Cekoslowakia pada 1981.
Krejcikova tercecer di luar 100 besar dunia sebelum French Open edisi September tahun lalu namun perjalanan pada babak keempat di Paris mengubah karir tunggalnya.
Persiapannya menjadi jauh lebih solid tahun ini ketika dia untuk pertama kalinya merebut gelar WTA di Strasbourg menjelang turnamen Roland Garros. Menyusul kemenangan Sabtu itu, Krejcikova memperpanjang catatan kemenangannya menjadi 12 laga.
Dia memasuki Paris dengan bekal peringkat ke-33 yang merupakan tertinggi selama karirnya dan akan melesat ke urutan 15 ketika peringkat dunia diperbarui Senin esok.
Baca juga: Djokovic depak "Raja Tanah Liat" di semifinal Roland Garros 2021, begini jalannya laga
"Sulit untuk melukiskan dalam kata-kata saat ini. Saya tak menyangka pada apa yang telah terjadi, bahwa saya baru saja menjuarai Grand Slam," kata Krejcikova, yang menjadi petenis putri yang memenangi turnamen besar pertama di Paris untuk tahun keenam berturut-turut.
Krejcikova bisa menyandingkan gelar itu dengan gelar ganda putri French Open bersama petenis Ceko Katerina Siniakova di mana duo ini berusaha menjuarai gelar ganda kedua di Roland Garros menyusul sukses 2018.
Kemenangan itu juga bisa membuatnya memuncaki peringkat ganda putri.
Di lapangan Philippe Chatrier yang dibakar matahari, Krejcikova dan Pavlyuchenkova mendominasi setiap set sebelum petenis Ceko itu melesat menjelang break servis dan menuntaskan kemenangan itu hanya di bawah dua jam.
Adalah Pavlyuchenkova yang mengawali final itu dengan catatan percaya diri dengan mematahkan petenis non unggulan dari Ceko itu pada awal laga tapi itu hanya satu-satunya gim yang dia bisa menang pada set pembuka ketika Krejcikova merebut enam gim berturut-turut.
Krejcikova mulai mencecar petenis Rusia itu dengan groundstroke cepat nan kerasnya yang sulit diatasi Pavlyuchenkova.
Dia bisa menciptakan lagi break pada gim kedua berkat forehand lob yang terbang di atas kepala Pavlyuchenkova yang bergerak maju dan mendarat di garis lapangan.
Pavlyuchenkova berusaha bangkit tetapi tak bisa menemukan solusi bagaimana mematahkan taktik bermain petenis Ceko tersebut pada set pembuka, namun bisa melesat memimpin sampai 5-1 pada set kedua.
Baca juga: Serena dihentikan Rybakina di babak 16 besar French Open
Namun masalah pada kaki kirinya membatasi pergerakan dia dan setelah memegang kendali 5-2 dia mendapatkan perawatan media di lapangan sampai kemudian pahanya dibalut.
Dia mematahkan servis Krejcikova setelah kembali masuk lapangan dan akhirnya menyamakan kedudukan set 1-1.
Kedua pemain menaikkan level permainannya pada set penentuan, dan setelah berbalas break, Krejcikova menemukan ritmenya untuk memimpin 4-3.
Krejcikova sempat menyianyiakan dua match poin pada gim kesembilan dan melakukan double fault pada kedudukan 5-4 up sebelum Pavlyuchenkova memukulkan raket untuk mengembalikan bola lawannya namun melebar dari garis sampai akhirnya menyudahi laga ini.
Krejcikova sempat kebingungan namun akhirnya mengangkat tangannya ke udara sebelum memeluk lawannya di net.
Baca juga: Federer mundur dari Roland Garros dan French Open, demi persiapan Wimbledon
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021