Ratusan pendukung tim nasional Belanda tumpah ruah ke jalan untuk merayakan kemenangan Memphis Depay cs atas Ukraina dalam pertandingan Grup C Euro 2020 dengan skor 3-2 di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Senin subuh.. 

ANTARA melaporkan fans tim oranje turun ke jalan-jalan utama di ibu kota provinsi Maluku untuk berkonvoi dengan kendaraan bermotor merayakan kemenangan tim kesayangan mereka, dibawah guyuran hujan gerimis.

Sebagian warga berkonvoi menggunakan kaos berwarna oranje serta membawa bendera berbagai ukuran maupun atribut negara tersebut dan mengibarkannya di ruas-ruas jalan yang dilewati.

Baca juga: Preview Euro 2020: Ukraina vs Belanda, pembuktian Frank de Boer

Kemeriahan pada subuh tersebut juga menarik perhatian warga lainnya yang baru bangun untuk keluar rumah dan menyaksikan di pinggir jalan. Mereka, menyaksikan konvoi kendaraan bermotor untuk merayakan kemenangan tim Belanda menaklukkan Ukraina dalam pertandingan sengit.

Kebanyakan fans menggunakan sepeda motor yang telah dilepas saringan knalpotnya, sehingga menimbulkan bunyi bising dan berasap tebal. Bahkan beberapa pengendara tampak bertelanjang dada.

"Ini bentuk kegembiraan para pendukung, karena tim Belanda kesayangan kami bisa tampil kembali di turnamen akbar, menyusul absen pada Euro di Prancis pada 2016 dan Piala Dunia 2018 di Rusia," kata John salah satu fans tim Belanda.

Mike pendukung tim Belanda lainnya berharap, kemenangan di pertandingan pertama Grup C, dapat menjadi pemicu semangat tim untuk meraih sukses di laga berikutnya.

Keduanya berharap pelatih Frank de Boer dapat melakukan evaluasi hasil pertandingan perdana tersebut, untuk strategi baru di pertandingan berikutnya, terutama memperbaiki lini belakang yang lebih tangguh.
 
Fans tim nasional Belanda berkonvoi di Kota Ambon, Maluku, Senin (14/6) dinihari untuk merayakan kemenangan timnya atas Ukraina dalam pertandingan Grup C Euro 2020 dengan skor 3-2. (Foto: ANTARA/Jimmy Ayal)



Sayangnya, sebagian besar fans fanatik tim Belanda yang melakukan konvoi di sejumlah ruas jalan utama di ibu kota provinsi Maluku tersebut, mengabaikan protokol kesehatan karena tidak memakai masker dan menjaga jarak.

"Beta (saya) juga gembira Belanda menang, sekaligus prihatin karena para pendukung yang pawai dan konvoi, tidak menaati protokol kesehatan. Ini bisa memicu penularan COVID-19, terutama muncul klaster baru," ujar Noortje, warga Air Salobar.

Dia berharap, Satgas COVID-19 Kota Ambon maupun provinsi Maluku serta aparat TNI dan Polri dapat bertindak tegas kepada warga yang tidak taat protokol kesehatan, terutama saat melakukan pawai atau konvoi kendaraan untuk merayakan kemenangan tim ungulan mereka.

Baca juga: Belanda cemas De Ligt cedera sebelum dijajal Georgia, begini penjelasannya

"Sudah pasti pendukung tim negara lain akan pawai dan konvoi jika menang, makanya perlu diperketat protokol kesehatannya, sehingga tidak menjadi klaster baru di Ambon," katanya.

Pertandingan sengit antara Belanda-Ukraina berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan anak asuhan Frans de Boer tersebut.

Setelah bermain imbang 0-0 pada babak pertama, Georginio Wijnaldum memecahkan kebuntuan dengan mencetak gol pada menit ke-52, dan tujuh menit kemudian digandakan oleh Wout Weghorst. 

Namun, keunggulan kemudian disamakan oleh Ukraina dengan dua gol yang didumbangkan oleh Andriy Yarmolenko dan Roman Yarmechyj di menit ke-75 dan 79. Kemudian sundulan bek Belanda Denzel Dumfries akhirnya mengantarkan Belanda menang lewat golnya pada menit ke-85.
 

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021