Ambon (ANTARA) - Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Kasal Mayjen TNI Nur Alamsyah, mengapresiasi pengembangan budidaya agrikultur hasil laut seperti udang, lobster, ikan kerapu, melalui program bernama Indonesian Naval Aquagriculture Program (INAP) di Kota Ambon.
"INAP yang dikembangkan di kompleks Lantamal IX Ambon ini merupakan salah satu program ungulan TNI AL dalam tugas pembinaan potensi maritim yang berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat pesisir," katanya yang didampingi Ketua Cabang 6 Gabungan Jalasenastri Mabesal Ny. Ayu Alamsyah, di Desa Halong, Ambon, Sabtu.
Program INAP, katanya, tidak digarap sendiri tetapi merupakan kolaborasi antara TNI AL, Pemda, tenaga ahli dan pihak swasta. Untuk saat ini, katanya pelaksanaan program INAP lebih difokuskan pada pengembangan budidaya Udang vaname dengan menggunakan teknologi terbaru karya anak bangsa yang hanya ada di Indonesia.
Mayjen TNI Nur Alamsyah yang didampingi Komandan Lantamal IX Ambon, Brigjen TNI Said Latuconsina serta Komandan Guspurla Koarmada III Laksma TNI Ashari Alamsyah menyatakan, program INAP sesuai arahan Kasal akan dikembangkan di setiap Lantamal, Lanal, Pasmar maupun Brigif yang mempunyai lahan dan bisa bekerja sama dengan Pemda.
Pimpinan CV. Mutiara Proteina sebagai penanggung jawab pembangunan INAP, Didi Eko Tjahjono menjelaskan, program INAP di Lantamal IX merupakan program kolaborasi TNI AL, pemda ahli dan pihak swasta dalam mengembangkan budi daya hasil laut menggunakan teknologi terbaru karya anak bangsa yang baru diresmikan di Provinsi Bali.
Fokus program INAP adalah budidaya hasil laut seperti udang lobster, ikan kerapu dan lain sebagainya. Untuk saat ini pelaksanaan program INAP di Lantamal IX lebih difokuskan pada pengembangan budi daya udang vaname dengan menggunakan teknologi terbaru karya anak bangsa yang hanya ada di Indonesia yang bertujuan memperkuat dan meningkatkan kapasitas program Kampung Bahari Nusantara.
Pembangunan INAP yang direncanakan di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX ini terdiri dari dua unit berdiameter 16 meter, serta 8 unit lainnya berdiameter 8 meter. Pembangunannya membutuhkan waktu dua minggu sejak dimulai pada 30 Mei 2022.
Menurutnya, pihaknya akan membuat kolam terpal bulat dengan diameter 1 sampai 50 meter. Kelebihan kolam terpal bulat adalah bisa menampung lebih banyak ikan karena tingkat tebar lebih padat lebih tinggi, di samping kolamnya lebih kokoh karena takaran air merata ke seluruh sisi kolam, serta pembersihan lebih mudah dan cepat.
Sedangkan Komandan Lantamal Said Latuconsina menyatakan, setelah kolam selesai dikerjakan, maka pihaknya akan menebar bibit udang vaname karena komoditi itu bernilai ekonomi di pasaran.
"Udang ini bernilai jual sangat tinggi di pasar lokal, nasional, apalagi udang vaname ini merupakan salah satu komoditi ekspor yang diminati sejumlah negara," katanya.
Baca juga: Aspotmar Kasal panen jagung di ladang Lantamal Ambon
Aspotmar Kasal apresiasi budidaya agrikuktur hasil laut di Ambon
Sabtu, 4 Juni 2022 17:47 WIB