Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah, tertekan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih tinggi.
Rupiah pagi ini melemah 88 poin atau 0,6 persen ke posisi Rp14.940 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.852 per dolar AS.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan, data inflasi AS yang dirilis semalam direspons dengan penguatan dolar AS.
Baca juga: Dolar AS sedikit menyusut karena ekspektasi inflasi telah mencapai puncaknya
"Pasar melihat tingkat inflasi AS bulan Agustus masih menunjukkan kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Inflasi AS secara tahunan pun masih berada di atas kisaran 8 persen," ujar Ariston.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (13/9) bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) negara itu naik 0,1 persen (mom) pada Agustus atau 8,3 persen (yoy). IHK inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,6 persen (mom) atau 6,3 persen (yoy). Angka tersebut lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Baca juga: Rupiah Selasa pagi menyusut 8 poin
Rupiah menyusut tertekan data inflasi AS yang masih tinggi
Rabu, 14 September 2022 10:09 WIB