Jakarta (ANTARA) - Obesitas dapat disebabkan oleh banyak hal misalnya saja dari faktor genetik, lingkungan dengan pola makan makanan padat energi (tinggi lemak, gula, serta kurang sehat), selain itu juga bisa dipengaruhi oleh faktor obat-obatan dan hormon.
Metode penurunan berat badan pada penderita obesitas akan berbeda untuk masing-masing individu. Namun, secara umum angka menurunkan berat badan pada tingkat yang aman dan berkelanjutan yaitu 0,5 hingga 1kg per minggu.
Selain itu sebagian besar orang disarankan untuk mengurangi asupan energi sebanyak 600 kalori per hari. Bagi kebanyakan pria, ini berarti mengonsumsi tidak lebih dari 1.900 kalori sehari, dan bagi kebanyakan wanita, tidak lebih dari 1.400 kalori sehari.
Bagi penderita obesitas, coba terapkan tips diet sehat di bawah ini, dikutip dari siaran resmi Thermolyte Plus,
Selasa.
Baca juga: Tips untuk ayah bunda, Risiko diabetes lebih tinggi pada anak yang kegemukan
Pertama, pastikan tidak melewatkan sarapan dan mengkonsumsi makanan yang bisa membuat Anda merasa kenyang sampai waktu makan siang untuk meminimalkan ngemil. Telur, yogurt, oatmeal, dan roti gandum adalah beberapa makanan yang bisa menjadi pilihan untuk mengawali hari.
Kedua, konsumsi air putih sebelum makan, juga penuhi kebutuhan tubuh akan air sepanjang hari. 60 persen dari tubuh terdiri dari air, maka cairan bening dan bebas kalori ini berperan dalam hampir setiap fungsi tubuh. Tubuh yang terhidrasi akan semakin efisien bekerja untuk berpikir hingga membakar lemak tubuh.
Ketiga, konsumsi sayuran dan buah-buahan memiliki efek positif pada gula darah, yang dapat membantu menjaga nafsu makan. Apel, pir, dan sayuran berdaun hijau dapat berperan dalam penurunan berat badan. Kandungan glikemik yang rendah mencegah lonjakan gula darah yang dapat meningkatkan rasa lapar.
Keempat, rutin olahraga berintensitas sedang yang meningkatkan detak jantung dan pernapasan, seperti jalan cepat, bersepeda, renang rekreasi, dan menari.
Terakhir, cukupi kebutuhan protein yang bisa diperoleh dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan dan sumber protein non-susu lainnya.
Baca juga: Kenali beda nafsu makan ekstrim dan naiknya hasrat makan anak, selengkapnya disini