Ambon (ANTARA) - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Kota Ambon yang melakukan aksi demonstrasi mendesak pemerintah kota setempat membekukan kepengurusan Asosiasi Pedagang Mardika Ambon karena dinilai gagal mengakomodasi kepentingan pedagang kaki lima (PKL).
"APMA justeru dinilai sebagai biang kerok dari berbagai persoalan yang terjadi di kompleks Pasar Mardika," kata koordinator lapangan aksi demo, Sahril Muslih di Ambon, Kamis.
Tuntutan PMII disampaikan saat melakukan aksi demonstrasi di halaman Kantor Wali Kota Ambon.
Para pendemo juga mendesak pemerintah kota mengusut tuntas pembangunan ilegal di areal terminal Blok A1 dan A2, termasuk mengusut dugaan praktik pungutan liar yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggungjawab dengan dalih uang sampah.
"Kami juga mendorong Pemkot Ambon membongkar lapak-lapak yang telah dibangun secara ilegal di area terminal A1 dan A2," kata Sahril.
Selanjutnya PMII Cabang Kota Ambon menyatakan dukungannya terhadap Pemkot Ambon di bawah pimpinan Bodewin M. Wattimena selaku penjabat wali kota dalam mengambil alih pengelolaan Pasar Mardika sesuai fungsi dan kewenangan pemkot.
"Meminta pemerintah daerah memberikan solusi terkait dengan lapak yang telah dibongkar secara sepihak serta meminta kepastian dan jaminan untuk kelangsungan nasib pedagang Pasar Mardika," ucapnya.
Para pendemo ini akan kembali melakukan aksinya agar tuntutan mereka bisa diterima langsung Pj Wali Kota Ambon karena saat ini Pj Wali Kota sementara melakukan tugas di luar daerah.