Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon membentuk Desa Sahabat Kusta atau Desaku sebagai upaya mencegah dan menanggulangi penyakit kusta di kota tersebut.
"Desa Sahabat Kusta dimulai dari 10 desa negeri dan kelurahan dalam wilayah kerja enam puskesmas yakni Puskesmas Latuhalat, Benteng, Waihaong, Urimessing, dan Poka," Kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan Desa Sahabat Kusta merupakan upaya mengajak masyarakat untuk mendeteksi dini penyakit tersebut serta memberantas stigma yang melekat pada pasien kusta beserta keluarga.
Selain itu merupakan program penguatan puskesmas, kata dia, untuk memanfaatkan potensi desa secara preventif guna menjadi bagian penggerak.
Pada program ini pihaknya memberikan pemahaman kepada kelompok-kelompok potensial dalam hal ini pemerintah desa dan negeri, tokoh agama, dan masyarakat, untuk memberikan pemahaman penyakit kusta.
"Upaya ini dilakukan agar masyarakat tidak takut dengan penderita atau keluarga, bahkan mantan penderita kusta, terutama jangan sampai mereka dikucilkan dari pergaulan sosial di masyarakat, " katanya.
Desaku tahap awal dibentuk pada 10 desa negeri di Ambon dengan harapan stigma berangsur berkurang dan masyarakat dapat mengenal tanda dini penyakit kusta.
Selanjutnya, kata dia, bisa rujuk jika ditemukan tanda dan gejala yang mengarah ke kusta. Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke puskesmas atau RS terdekat.
Kusta, katanya, merupakan penyakit menular yang sangat tidak mudah menular. Artinya tidak perlu takut jika penderitanya rutin minum obat karena tidak bisa menularkan lagi ke orang lain.
"Intinya bahwa penderita sedini mungkin minum obat secara teratur maka tidak menularkan, dengan pengobatan 6-9 bulan untuk kusta kering (PB) dan 12 - 18 bulan untuk kusta basah (MB)," katanya.
Pemkot Ambon bentuk Desa Sahabat Kusta
Rabu, 12 April 2023 18:04 WIB