Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten Buru Selatan, Maluku membantah saat ini terjadi kelaparan di tujuh desa di Kecamatan Ambalau.
"Yang benar adalah terjadi kelangkaan bahan pokok masyarakat karena pengangkutan dari Ambon, ibukota provinsi Maluku terhambat larangan berlayar akibat cuaca ekstrim," kata Staf Ahli Bidang Pembangunan Bupati Buru Selatan Hein Atiuta kepada ANTARA per telpon genggam, Kamis petang.
Bantahan tersebut sekaligus mengklarifikasi pernyataan anggota DPD RI asal Maluku Hj Etha Aisyah Hentihu bahwa kelaparan mengancam 15 ribu kepala keluarga (kk) di Desa Waeula, Elara, Siwar, Ulima, Kampung Baru, Masohi dan Lumoi di Kecamatan Ambalau.
Begitu pun jumlah penduduk di Kecamatan Ambalau tidak mencapai 15 ribu kk.
Hein mengakui kelangkaan bahan pokok masyarakat memang terjadi sejak Juni 2012 karena tidak ada kapal masuk sehubungan larangan berlayar dari Adpel Ambon.
Hanya saja, kat dia, Buru Selatan memiliki sejumlah komoditas pangan lokal pengganti (subsitusi) beras dengan kandungan karbohidrat tidak berbeda dengan beras.
"Jadi tidak terjadi ancaman kelaparan di Kecamatan Ambalau karena masyarakat di sana terbiasa mengkonsumsi ketela pohon, ubi jalar, sukun maupun pisang," kata Hein.
Cuaca ekstrim juga mengakibatkan masyarakat pesisir tidak melaut untuk menangkap ikan.
"Telur juga tidak bisa dipasok dari Ambon, termasuk gula pasir dan tepung terigu, namun itu berarti terjadi ancaman kelaparan di sana," katanya.
Dia memastikan KM Maloli telah berlabuh di Ambalau pada Rabu (25/7) malam dan singgah di Namrolle, Kamis (26/7) pagi dengan mengangkut bahan pokok masyarakat sehingga warga Buru Selatan tidak perlu resah, terutama bagi yang sedang menunaikan ibadah puasa.
Begitu pun dua unit kapal motor penyeberangan (KMP) dari Ambon yang mengangkut juga bahan pokok masyarakat dijadwalkan tiba di Namrole Kamis petang.
Sebelumnya, Kepala Bidang KPLP Adpel Ambon Benny Manuputty menyatakan telah mengizinkan dua unit KMP yang mengangkut bahan pokok masyarakat ke Buru Selatan, Kamis subuh.
"Kami harus mengizinkan dua KMP berangkat ke Buru Selatan karena stok bahan pokok masyarakat di sana menipis sehingga masyarakat resah, terutama yang sedang menunaikan ibadah puasa, "katanya.
KMP Badeleon dan KMP Kerapu diberangkatkan dari dermaga penyeberangan Galala, Kota Ambon, pada Kamis subuh sekitar pukul 05.00 WIT.
Pemkab Bursel Bantah Kelaparan di Tujuh Desa
Kamis, 26 Juli 2012 17:30 WIB