Ambon (Antara Maluku) - Setiap guru yang tidak lulus seleksi uji kompetensi guru (UKG) berulang kali bisa dikenakan sanksi berupa pencabutan dana tunjangan profesi atau dimutasikan menjadi pegawai tata usaha.
"UKG biasanya dilakukan secara serempak di seluruh Indonesia dan bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dan profesionalitas seorang guru di setiap sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Tual, Zainuddin Nuhuyanan yang dihubungi dari Ambon, Sabtu.
Setiap guru yang pertama kali tidak lulus UKG akan diberikan kesempatan mengikuti ujian susulan sampai tiga kali, tapi kalau hasilnya tetap sama maka profesionalitas mereka dinilai rendah.
"Bila hasil ujiannya tetap jelek dan tidak lulus seleksi, maka tunjangan mereka dapat ditarik ataupun dipindahkan ke bagian tata usah, karena soal ujian kompetensi guru ini berasal dari pemerintah pusat dan berlaku sama di seluruh Indonesia," katanya.
UKG ini juga bisa memotivasi guru untuk memacu dirinya berkembang lebih baik di masa datang.
"Kami berharap, melaui kegiatan ini guru dapat meningkatkan mutu serta kualitas di sekolahnya masing-masing guna menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas, serta guru dapat menghargai apa yang telah diberikan oleh pemerintah melalui tunjangan profesinya," kata Zainuddin.
Sedikitnya 312 guru penerima tunjangan profesi pada lingkup dinas pendidikan Kota Tual telah mengikuti uji kompetensi guru sesuai aturan pemerintah pusat melalui Kementrian Pendidikan Nasional.
Ratusan peserta UKG yang terdaftar sebagai guru penerima tunjangan profesi sertifikasi dan uji kompetensi ini merupakan program yang sangat baik untuk meningkatkan profesionalitas masing-masing guru agar menciptakan tenaga pengajar dan pendidik yang berkualitas dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Provinsi Maluku, Semmy Risambessy mengatakan, setiap guru dari tingkatan pendidikan paling bawah hingga SMA/SMK sederajat harus lebih meningkatkan motivasi serta profesionalisme bagi anak-didiknya di sekolah untuk lebih memajukan dunia pendidikan di daerah.
"Pendidikan di daerah ini memerlukan keseriusan seluruh komunitas yang terlibat, dan salah satu peranan yang penting adalah guru sebagai tenaga pendidik, pemberi inspirasi dan motivasi dalam menggiring kreativitas siswa," katanya.