Menteri Kebudayaan (Menkebud) Fadli Zon berpesan kepada para pemuda agar menghargai dan memiliki rasa kepemilikan terhadap beragam kebudayaan Indonesia sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budaya lokal.
Menurutnya, bangsa yang beradab ialah bangsa yang mampu menghargai beragam budaya lokal dan menjadikannya sebagai satu identitas kebudayaan dan kekayaan nasional. Pernyataan tersebut ia sampaikan guna memperingati Hari Sumpah Pemuda.
“Dalam konteks budaya, saya kira bangsa yang beradab itu adalah bangsa yang menghargai budayanya. Kita ini baru bisa dikatakan beradab, kalau kita menghargai budaya lokal, jadi budaya ini harus kita jadikan milik kita dan harus dijadikan satu identitas kita,” kata Fadli Zon dalam kegiatan Peresmian Pameran Bulan Bahasa dan Sastra di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Senin.
“Dalam konteks budaya, saya kira bangsa yang beradab itu adalah bangsa yang menghargai budayanya. Kita ini baru bisa dikatakan beradab, kalau kita menghargai budaya lokal, jadi budaya ini harus kita jadikan milik kita dan harus dijadikan satu identitas kita,” kata Fadli Zon dalam kegiatan Peresmian Pameran Bulan Bahasa dan Sastra di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Senin.
Pada kesempatan itu, ia juga menekankan kebudayaan lokal yang beragam, mulai dari budaya keris, wayang, batik dan lainnya yang haruslah dilihat sebagai aset kekayaan nasional sehingga tidak diambil sebagai bagian dari ekspresi budaya bangsa lain.
Di samping itu, keberagaman ekspresi budaya lokal tersebut akan kehilangan penutur atau aktor aslinya dari waktu ke waktu jika tidak dilihat sebagai aset kekayaan nasional.
Pada saat yang sama, ia juga berpesan agar pelestarian kebudayaan lokal itu haruslah juga sejalan dengan pelestarian bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dari beragam ekspresi bahasa dan kebudayaan lokal.
“Jadi harus seimbang antara Bahasa Indonesia yang harus diperkuat dan menjadi bahasa nasional, tapi di sisi lain juga kami harus memperkuat pelestarian dan perlindungan terhadap bahasa daerah supaya tidak punah. Karena ada beberapa yang punah karena penuturnya sudah semakin habis,” imbuhnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hari Sumpah Pemuda, Menkebud: Bangsa besar harus menghargai budaya