Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memastikan kesiapan komplek Pusdiklatbangprof Kemensos untuk menjadi salah satu Sekolah Rakyat yang mulai beroperasi pada bulan Juli mendatang.
Mensos mengatakan komplek Pusdiklat itu nantinya dipersiapkan untuk Sekolah Rakyat jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan diperkirakan memiliki kapasitas untuk menampung kurang lebih 600 orang yang terdiri atas murid, tenaga pengajar maupun tenaga kependidikan.
“Tampaknya dari data sementara memang lebih banyak yang mau masuk SMA. Maka itulah di sekitar sini sesuai data yang ada akan dimulai dari tingkat SMA. Dan untuk asrama maupun kapasitas fasilitas pendukungnya sampai 600 orang insya Allah cukup,” kata Mensos usai meninjau kesiapan Sekolah Rakyat di Pusdiklatbangprof Kemensos, Jakarta Selatan pada Kamis.
Lebih lanjut, ia menjelaskan Sekolah Rakyat jenjang SMA tersebut direncanakan akan membagi para murid ke dalam 4 rombongan belajar (rombel) atau kelas yang tiap kelas terdiri dari 25 orang murid.
Satu rombel itu, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan akan menggabungkan murid reguler dengan murid berkebutuhan khusus dengan bantuan teknologi tertentu, seperti alat bantu dengar, alat bantu penglihatan dan sebagainya.
Adapun untuk fasilitas asrama dan penunjangnya, ia menegaskan para murid perempuan akan dipisah dengan murid laki-laki, serta masing-masing asrama akan memiliki pamong atau pengasuh.
Sementara untuk proses seleksi murid, Mensos menerangkan pihaknya bersama Tim Formatur Sekolah Rakyat akan menyisir Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) guna mencari keluarga miskin ekstrem (desil 1) yang memiliki anak hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA dan tinggal di sekitar Pusdiklatbangprof Kemensos secara khusus dan atau Jakarta Selatan secara umum.
Anak-anak dari desil 1 yang berminat melanjutkan pendidikan SMA tersebut akan menjalani serangkaian tes dan masa orientasi sebelum akhirnya resmi menjalani pendidikan di Sekolah Rakyat.
“Jadi pertama-tama kami akan mencari keluarga yang memiliki anak mau masuk SMA di sekitar Pondok Indah, juga secara umum di Jakarta Selatan. Dari situ, kami umumkan siapa yang ingin ikut ke Sekolah Rakyat ini. Nah setelah masuk dari desil 1, kalau masih ada kuota naik ke desil 2, bisa juga naik ke desil 3,” ujar Mensos.
Ia berharap lulusan Sekolah Rakyat nantinya dapat menjadi agen-agen perubahan untuk keluarga masing-masing, yang tidak hanya mengangkat status sosial dan ekonomi mereka, namun juga berdampak positif terhadap pembangunan nasional.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mensos cek kesiapan Pusdiklat Kemensos jadi Sekolah Rakyat mulai Juli